REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Belum lama ini , BPJS Kesehatan Cabang Bandung menjadi salah satu pemateri dalam acara pembekalan lulusan profesi dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Acara tersebut diikuti oleh para mahasiswa yang lulus pada Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) periode Agustus 2019.
Kegiatan tersebut menjadi momentum tepat bagi BPJS Kesehatan untuk memberikan pemahaman dan edukasi terkait Program JKN-KIS kepada calon tenaga medis. Calon tenaga medis itu, kelak dipastikan nantinya akan memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta JKN-KIS.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua IKA FK Universitas Padjadjaran Bambang Setiohadji, yang merupakan praktisi kesehatan dan mengikuti perkembangan jaminan kesehatan sejak BPDPK hingga sekarang.
‘’Para lulusan FK Unpad ini nantinya akan bersentuhan langsung dengan peserta JKN-KIS dalam memberikan pelayanan kesehatan,’’ ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung M. Cucu Zakaria. Menurut dia, bukan tanpa alasan, kepesertaan JKN-KIS saat ini sudah mencapai lebih dari 222 juta jiwa, dan telah bekerja sama dengan 27.315 fasilitas kesehatan se-Indonesia.
Karena itulah, pihaknya merasa perlu menyampaikan gambaran terkait Program JKN-KIS. Harapannya, sambung dia, lulusan FK Unpad itu dapat menjadi tenaga medis yang handal dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Selain itu, lanjut dia, dapat memberikan layanan kesehatan sesuai dengan regulasi yang berlaku, terutama untuk Program JKN-KIS.
Cucu menyampaikan konsep Program JKN-KIS yang berlandaskan asuransi sosial. Artinya, program tersebut dikelola untuk kesejahteraan masyarakat. Kepesertaan JKN-KIS, lanjut dia, bersifat wajib bagi seluruh warga.
Oleh karena itu, menurut dia, pesertanya harus membayar iuran sesuai segmen kepesertaan yang dimilikinya. Ketentuan itu, tegas dia, telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Kata Cucu, BPJS Kesehatan Cabang Bandung telah menjalin kerja sama dengan Unpad sejak tahun 2016. Selain bentuk dukungan terhadap Program JKN-KIS, kerja sama tersebut dibentuk untuk memastikan semua mahasiswa Unpad memiliki jaminan kesehatan.
Ketua IKA FK Unpad Bambang Setiohadji menambahkan, di era JKN-KIS, masyarakat banyak yang merasa sangat tertolong. Melalui program JKN-KIS, tegas dia, negara menjamin biaya kesehatan warganya.
“Pengobatan masyarakat dapat ditanggung sepenuhnya. Saat ini, hampir semua jenis penyakit dijamin oleh BPJS Kesehatan. Pemeriksaan MRI, radioterapi, kemoterapi, cuci darah, hingga ke perawatan yang berbiaya mahal. Adanya Program JKN-KIS, patut disyukuri bersama,’’ kata Bambang.
Bambang mengimbau calon tenaga medis di masa depan untuk bijak dalam berkomentar. Jika memang terdapat semacam kendala dalam pelayanan, maka sebaiknya mencari info sebanyak-banyaknya dan dikoordinasikan dengan ahlinya.