REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk Paulus mengatakan partainya akan menggunakan lembaga survei untuk membantu pimpinan DPD Golkar menjaring calon kepala daerah yang ikut kontestasi di Pilkada 2020. DPP telah merekomendasikasikan kepada ketua DPD Golkar soal lembaga survei yang dapat digunakan.
Dia mengatakan, Golkar akan mengutamakan kader internal untuk dimajukan dalam kontestasi Pilkada 2020 dengan melihat popularitas, elektabilitas dan kemampuan logistik. Menurut dia, untuk melihat hasil elektabilitas dan popularitas, akan dikonfirmasi dengan survei yang dilakukan 10 lembaga survei.
"Dengan demikian yang kita harapkan pada Pilkada serentak 2020, nanti kita mendapatkan kader-kader terbaik dan kita yakin mereka bisa bertarung pada Pilkada serentak tahun 2020," ujarnya usai Rapat Pleno Partai Golkar di Jakarta, Rabu (13/11).
Dia mengatakan, Golkar menargetkan menang sebanyak-banyak dalam pelaksanaan Pilkada 2020 yang berlangsung di 9 provinsi dan 261 kabupaten/kota. Menurut dia, kemenangan dalam Pilkada serentak 2020 akan sangat menentukan dalam kontestasi di Pemilu 2024.
Ke-10 lembaga survei yang digunakan Golkar adalah Pusdehan Suryabaya, Indikator Politik, SMRC, Charta Politika, LSI, Indo Barometer, Polmark, Sinergi Data Indonesia, Poltracking, dan LSI Denny JA.