Kamis 14 Nov 2019 04:45 WIB

Polres Purwakarta Gencar Sosialisasi Bahaya Narkoba di SMA

Sosialisasi bahaya narkoba dilakukan tiap hari.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Narkoba
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID,  PURWAKARTA — Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta melalui Satuan Reserse Narkoba gencar menyosialisasikan bahaya narkoba terutama ke kalangan pelajar SMA. Saat ini Polres Purwakarta mendatangi satu sekolah setiap harinya untuk mengedukasi para pelajar.

Kasat Res Narkoba Polres Purwakarta AKP Heri Nurcahyo mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari program Pencegahan, Pemberantasan Dan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Incarannya adalah para pelajar di sekolah sebagai generasi muda.

Baca Juga

“Sasarannya anak muda makanya kita roadshow ke sekolah-sekolah kerjasama dengan teman-teman semua untuk mencegah. Kita kalau mengobati sulit makanya di samping penegakan hukum kita kejar sosialisasi,” kata Heri, Rabu (13/11).

Heri mengatakan pelajar menjadi salah satu sasaran peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Karenanya diperlukan perhatian khusus untuk menyelamatkan generasi muda sehingga tidak terkontaminasi bujukan menggunakan barang haram tersebut.

Ia menuturkan program menyasar seluruh SMA yang ada di Purwakarta. Dengan target hingga bulan Desember sosialisasi ini bisa dilakukan di seluruh SMA yang ada di Purwakarta dengan jumlah sekitar 58 sekolah.

“Sudah tiga sekolah, karena tiap hari rata-rata satu. Kalau target seluruh sekolah SMA se Purwakarra sampai dengan Desember makanya kita maraton,” ujarnya.

Ia menjelaskan dalam sosialisasi ini petugas menyampaikan materi terkait dengan bahaya narkoba. Termasuk soal undang-undang dan ancaman hukum yang menjadi sanksi bagi para penyalahgunanya.

“Ada juga tes urin kepada perwakilan siswa,” ucapnya.

Ia menambahkan untuk di Purwakarta sendiri belum ada kasus peredaran narkoba yang melibatkan anak-anak remaja SMA. Tapi tidak menutup kemungkinan adanya potensi kerawanan para remaja ini terpapar narkotika.

Ia menyebutkan pelajar SMA biasa rawan penggunaan obat-obatan psikotropika dan tembakau gorila. Oleh karenanya guna meminimalisir potensi kerawanan tersebut, sosialisasi ini gencar dilakukan.

“Kita kerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk program ini menyasar ke sekolah-sekolah,” ujarnya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement