REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta memiliki program Smart Village atau Desa Cerdas. Gerakan yang diluncurkan sejak tahun lalu ini dimaksudkan untuk memberikan akses layanan jaringan internet gratis kepada warga di seluruh wilayah hingga ke pelosok desa yang ada di Purwakarta.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Purwakarta, Ida Hamidah mengatakan sejak tahun lalu, Diskominfo mulai memberikan layanan ini kepada masyarakat. Hingga tahun 2020 ditargetkan sebanyak 112 desa bisa mendapatkan akses internet gratis. Jaringan internet gratis ini akan ditempatkan di fasilitas publik yang bisa dimanfaatkan masyarakat setempat.
“Instalasi jaringan internet sudah terpasang di 42 desa hingga saat ini. Seluruh desa tersebut berada di 17 kecamatan,” kata Ida saat dikonfirmasi, Rabu (13/11).
Ia mengatakan jumlah ini akan ditambah pada tahun 2020 mendatang. Targetnya ada 70 desa lagi yang akan mendapatkan layanan jaringan internet gratis dari program Desa Cerdas ini. Jumlah ini akan terus berlanjut sampai seluruh desa di Kabupaten Purwakarta memiliki jaringan internet.
“Nanti totalnya menjadi 112 desa dari 183 desa, dan terus berlanjut sampai selesai. Adapun 9 kelurahan di Kecamatan Kota sudah berjalan. Maka desa dan kelurahan di Purwakarta sudah melek internet,” tuturnya.
Menurutnya, program ini sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, desa berbasis teknologi informasi memang merupakan orientasi program yang sedang dia laksanakan itu. Apalagi internet saat ini menjadi salah satu kebutuhan masyarakat untuk berkegiatan.
Ia menyebutkan area publik seperti kantor pemerintahan desa dan tempat wisata menjadi sasaran program tersebut. Kedua area ini dipilih dalam rangka melakukan percepatan pelayanan publik dan sosialisasi tempat wisata di Purwakarta. Pihaknya akan menyediakan jaringan internet berbasis fiber optik hingga ke level desa.
“Kami sudah mengusulkan anggaran Rp 3 miliar terkait ini. Output-nya ada dua, yakni percepatan pelayanan publik dan sosialisasi wisata,” ujarnya.
Ia menambahkan, penyediaan jaringan internet gratis tidak hanya untuk membantu masyarakat mengakses teknologi. Ia menjelaskan fungsi lain program tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan wisata dan produk satu desa untuk berkembang pesat.
Keberadaan fasilitas internet ini, dikatakannya menjadi faktor pendukung penjualan produk. Artinya, pihaknya berharap program ini menjadi stimulan bagi masyarakat untuk menciptakan produk. “Promosi produknya bisa melalui internet. Akun sosial medianya kan bisa dibuat. Internetnya gratis. Jadi, silakan digunakan seluas-luasnya agar bermanfaat,” tambahnya.
Sebelumnya Anggota DPRD Purwakarta Ceceng Abdul Kodir mengatakan anggota legislastir mendukung usaha mewujudkan masyarakat Purwakarta ‘melek’ internet. Pihaknya pun siap mengawal program tersebut dalam rapat-rapat di institusinya. Menurutnya masyarakat memang memerlukan internet untuk memilah informasi.
“Kita dorong sekuatnya di legislatif. Manfaatnya saya kira besar sekali untuk edukasi dan pelayanan publik di tingkat desa,” ucapnya.
Ia menilai dengan adanya pemerataan jaringan internet maka bisa juga dimanfaatkan sebagai upaya menangkal berita hoaks. Sebagaimana diketahui, berita hoaks dan provokasi selalu bertebaran di beranda sosial media. Sehingga, hal tersebut memerlukan perhatian khusus melalui pendampingan pemerintah.