Rabu 13 Nov 2019 15:33 WIB

KKN Citarum Harum, Telkom University Deteksi Limbah Polutan

Diharapkan mahasiswa bisa berkontribusi dalam perbaikan Sungai Citarum.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Sektor 7 Citarum Harum tengah menutup saluran limbah siluman yang berada di Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (5/9). Sekaligus mengecek kadar PH air limbah.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Sektor 7 Citarum Harum tengah menutup saluran limbah siluman yang berada di Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (5/9). Sekaligus mengecek kadar PH air limbah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONGSOANG -- Sebanyak 150 mahasiswa Telkom University berbagai jurusan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Citarum Harum di sektor 6, Sungai Citarum Harum, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (12/11). Diharapkan, mahasiswa bisa berkontribusi dalam perbaikan Sungai Citarum.

Rektor Telkom University, Adiwijaya, mengatakan KKN tematik Citarum Harum sudah dilaksanakan ketiga kali oleh kampus. Program tersebut bertujuan agar mahasiswa bisa bersosialisasi dengan masyarakat dan mengetahui permasalahan yang ada.

Baca Juga

"Kami ingin menciptakan Citarum tempat bermain," ujarnya, Rabu (13/11). Ia mengungkapkan, beberapa program yang dilaksanakan yaitu membuat mural agar masyarakat nyaman berada di sekitar sungai.

Selain itu, salah satu program yang dikerjakan mahasiswa di Sungai Citarum adalah mendeteksi kadar limbah polutan menggunakan drone maupun kayak yang terdapat kamera untuk monitoring.

"Salah satunya (program) deteksi polutan, ada yang menggunakan drone. Ada robot air juga," ujarnya. Kegiatan lainnya, ia pun menambahkan adanya lomba perahu kayak, penanaman 500 pohon mangga, nangka, mera, pucuk, kelas mengajar dan bantuan perpustakaan.

Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Telkom University, Angga Rusdinar mengungkapkan pihaknya menyiapkan alat monitoring kadar air di Sungai Citarum yang dipasang di perahu kayak dan di drone yang bisa mengapung di air.

"Sensor itu mengukur suhu, kadar besi, kekerugan dan PH air sungai Citarum yang dikirimkan ke kita," katanya. Ia berencana memasang pada satu titik di sektor 6 Citarum Harum untuk mengetahui kondisi air secara real time.

Komandan Sektor 6 Citarum Harum, Kolonel Arh Dodo Irmanto mengungkapkan terus berupaya maksimal melakukan perbaikan Citarum meski belum maksimal. Hingga saat ini perbaikan sungai Citarum sudah mencapai 80 persen.

"Kami berupaya terus bekerja sama dengan para stakeholder dan perguruan tinggi. Banyak  LSM asing  yang membantu program Citarum Harum," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement