REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengakui masih banyak sampah di sejumlah titik di kawasan kota yang belum ditangani secara optimal. Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Selasa (12/11) menjelaskan bahwa menurunnya pengelolaan sampah di Kota Kendari bukan karena kinerja petugas sampah ataupun Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) yang menurun kinerjanya.
"Kita akui karena faktanya memang begitu, tapi menurunnya penanganan sampah di Kota Kendari bukan karena kinerja petugas, tapi karena masyarakat yang dilayani begitu banyak," kata dia di Kendari.
Sebelumnya, pemerintah kota setempat mendapat kritikan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari terkait dengan penurunan penanganan masalah sampah di kota itu. Ia juga mengungkapkan saat ini jumlah penduduk Kota Kendari hampir mencapai 400 ribu orang, sedangkantahun sebelumnya sekitar 200 ribu orang. "Jumlah penduduk di Kota Kendari semakin meningkat, hingga 400 ribu orang, sementara jumlah armada yang kita miliki masih kurang memadai," ujarnya.
Ia mengatakan dalam upaya mengatasi masalah sampah, pemerintah kota akan mengambil langkah-langkah penting agar penanganan sampah bisa optimal. Salah satu upaya itu, katanya, menambah jumlah armada pengangkut sampah yang rencananya direalisasikan pada 2020.