Selasa 12 Nov 2019 15:20 WIB

Jokowi Minta Kartu Prakerja Dijalankan Tahun Depan

Jokowi ingin para pencari kerja dapat memilih pelatihan atau kursus yang diminati.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kiri) memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kiri) memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar program kartu prakerja dapat segera dijalankan pada awal tahun depan. Ia ingin para pencari kerja yang memiliki kartu prakerja ini dapat memilih secara langsung pelatihan atau kursus yang diminati melalui platform digital yang disiapkan. 

"Mulai dari misalnya barista, kopi, animasi, desain grafis, bahasa Inggris, komputer, teknisi, mungkin programming, coding, dan kita harapkan ini dikerjakan secara masif lewat penyedia jasa swasta ini yang diprioritaskan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai program kartu prakerja di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/11).

Baca Juga

Jokowi mengarahkan agar pemerintah tetap fokus pada dua hal terkait program kartu prakerja ini. Pertama, yakni bagaimana mempersiapkan angkatan kerja baru agar bisa terserap dengan kebutuhan di dunia kerja dan dapat menciptakan lapangan kerja baru sebagai enterpreneur

Kedua, yakni meningkatkan ketrampilan angkatan kerja yang sudah ada agar semakin produktif dan memiliki daya saing. "Supaya menjadi catatan kita semuanya 58 persen tenaga kerja kita itu lulusan SMP ke bawah," kata dia. 

Menurutnya, reformasi sistem pun harus dimulai dari hulu yakni dengan melakukan pembenahan pada sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang dapat disambungkan pada kebutuhan dunia usaha dan juga kebutuhan dunia industri. 

Jokowi juga meminta agar perusahaan swasta dan juga BUMN berperan serta dalam program ini. Sebab, perusahaan-perusahaan tersebut juga memiliki berbagai tempat pelatihan yang representatif. 

Selain itu, Presiden juga meminta agar para korban pemutusan hubungan kerja (PHK) mendapatkan pelatihan peningkatan ketrampilan. "Ketiga baru BLK, saya kira BLK diberikan porsi sesuai yang sudah ada yang lalu saja, jangan ditambah lagi, selain para pencari kerja, korban PHK juga perlu diberikan yang ingin meningkatkan keterampilannya," ujar Jokowi.

Pada akhir sambutannya, Presiden kembali menegaskan agar program kartu pra kerja ini dapat berjalan pada awal tahun depan. "Betul-betul kita harapkan pada saat menginjak bulan Januari, program ini sudah mulai dijalankan," ucap Jokowi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement