Sabtu 09 Nov 2019 12:22 WIB

Risma Tekankan Jaga Persatuan di Acara Parade Surabaya Juang

Parade Surabaya Juang 2019 digelar memeringati Hari Pahlawan.

Parade Surabaya Juang di Surabaya, Jawa Timur (ilustrasi)
Foto: Antara/Didik Suhartono
Parade Surabaya Juang di Surabaya, Jawa Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau kepada warga Kota Pahlawan untuk menjaga persatuan di acara Parade Surabaya Juang 2019. Acara ini digelar dalam rangka memeringati Hari Pahlawan. Parade start mulai dari Tugu Pahlawan hingga Taman Bungkul, Surabaya, Sabtu (9/11).

"Kepada seluruh warga Surabaya pada saat Indonesia merdeka pada 1945, kita berjuang dengan seluruh lapisan masyarakat, ada seluruh suku bangsa yang ada Indonesia. Itu disebutkan di dalam pidato Bung Tomo saat itu," kata Risma yang memakai pakaian ala pejuang saat berpidato di Tugu Pahlawan.

Baca Juga

Risma berpesan agar semangat persatuan terus dipegang oleh semua kalangan dengan tidak pernah membedakan golongan, etnis, agama, suku dalam satu kesatuan NKRI. Menurut Risma, bahwa saat berjuang para pejuang tidak membedakan mereka dari latar belakang suku dan agama apa. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menekankan agar tidak mudah terprovokasi untuk terpecah belah karena berbeda suku bangsa, agama atau berbagai etnis. "Untuk kita maju, untuk kita tetap menjaga kemerdekaan, maka kita harus bersatu padu melawan kemiskinan dan kebodohan," katanya.

Risma juga meminta warga Surabaya tidak mudah dihasut dan mudah menerima kabar hoaks. Karena penyebar hoaks ingin memecahkan persatuan dan kesatuan negara tercinta. "Jadi karena itu, saya ingin menyampaikan kita jangan pernah melupakan apa yang pernah diperjuangkan oleh para pahlawan untuk negara kita tercinta seperti ini saat ini," ujarnya.

Diketahui sebanyak 3.000 peserta ikut meramaikan Parade Surabaya Juang 2019 dengan mengambil tema Wira Bangsa yang memiliki arti pahlawan bangsa. Acara tersebut dibuka dengan atraksi pemberangkatan Parade Surabaya Juang 2019 dan dilanjutkan dengan pembacaan puisi dan teatrikal pidato tokoh Bung Tomo di depan Gedung Siola. Spot berikutnya, yakni pengibaran Bendera Merah Putih dan pembacaan puisi di depan Hotel Majapahit.

Berikutnya, atraksi perang digelar di depan Gedung Grahadi dengan pertunjukan penampilan band dan teatrikal pidato Gubernur Suryo oleh komunitas pecinta sejarah Indonesia. Setelah itu, pertunjukkan teatrikal kolosal digelar di Monumen Bambu Runcing dan Monumen Polisi Istimewa.

Lalu ada atraksi di Santa Maria dan prosesi di perempatan Jalan Bengawan dan berakhir di Taman Bungkul. Ribuan warga terlihat antusias melihat Parade Surabaya Juang di sejumlah jalan protokol yang dilalui para peserta. "Saya senang bisa melihat acara tahunan ini. Saya berharap acara ini digelar setiap tahun dengan konsep yang berbeda-beda," kata Andi, salah satu warga Surabaya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement