REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatra Utara (Sumut) Azhar Harahap mengatakan, sebanyak 4.682 ekor babi yang ditemukan mati diduga terjangkit virus hog cholera.
"Mengenai penyebaran virus hog cholera pada ternak babi di Sumut sebanyak 4.682 ekor dan terjadi di 11 kabupaten/kota di Sumut,” katanya, Kamis.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya telah mengambil langkah-langkah penanganan. Salah satunya langsung turun ke lokasi Kabupaten/Kota yang terkena wabah, melakukan monitoring, sekaligus pengambilan sampel.
"Kami juga memberikan vaksin pada ternak yang masih sehat," ujarnya.
Selain itu, menurut Azhar, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga telah mengeluarkan surat edaran kepada bupati dan walikota untuk menekan wabah ini, yakni dengan tidak membuang bangkai babi yang terinfeksi kolera babi (hog cholera) sembarangan.
"Untuk hog cholera ini tidak berbahaya pada masyarakat dan penularannya hanya dari babi ke babi. Tidak menular ke ternak lain dan manusia. Bahkan dikonsumsi manusia juga tidak ada masalah,” jelasnya.
Adapun sebelas kabupaten/kota itu adalah Deliserdang, Humbang Hasundutan, Dairi, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.