Selasa 05 Nov 2019 12:21 WIB

Zulhas Tanggapi Keinginan Nasdem Temui PAN

Zulhas menilai pertemuan antarpartai adalah biasa.

Rep: Nawir Arsyad/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, memberikan keterangan usai menjenguk Menkopolhukam Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).  Menurut Zulkifli, Wiranto sudah mulai berlatih berdiri dan duduk.
Foto: Republika/Dian Erika N
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, memberikan keterangan usai menjenguk Menkopolhukam Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10). Menurut Zulkifli, Wiranto sudah mulai berlatih berdiri dan duduk.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi keinginan Partai Nasdem untuk bertemu dengan PAN. Zulkifli menilai  pertemuan antarpartai adalah hal yang biasa.

"Ini juga lagi di-arrange, kita mau ketemu PDI Perjuangan, nanti dengan Nasdem kan banyak undang-undang yang akan dibahas nih KUHP mau dibahas lagi dengan UU pertanahan Agraria yang menuai pro kontra, tentu kita kan mesti menyamakan presepsi, jadi perlu lah silaturahmi," kata Zulkifli, Selasa (5/11).

Baca Juga

Zul mengatakan, tak menutup kemungkinan perbincangan antarpartai salah satunya membicarakan 2024. Ia menilai tidak terlalu cepat bagi partai membicarakan 2024 dari sekarang.

"Ya, partai politik kerjanya begitu, yang repot itu gini misalnya pertarungan pilpres kan biasa tuh, cuma dulu kan teman-teman media, rakyat juga sampai sekarang masih belum move on, kan biasa. Capres Pak Prabowo jadi menhan, kan biasa aja gitu. Jadi kalau partai ketemu biasa juga," ujarnya.

Ia mengungkapkan belum mengetahui kapan pertemuan dengan Nasdem. Pasalnya dirinya dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tengah sama-sama sibuk.

"Ya, nanti di atur, kan sama-sama sibuk ya," tutur wakil ketua MPR tersebut.

Nasdem rencananya akan menggelar kongres tanggal 8-11 November mendatang. Zul mengatakan PAN bersedia hadir jika diundang. Namun hingga saat ini dirinya mengaku belum mendapatkan undangan kongres.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement