REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berupaya mengantisipasi terjadinya bencana banjir. Antisipasi tersebut dilakukan dengan meninggikan tanggul sungai.
"Untuk pencegahan agar nanti ketika masuk musim hujan tidak meluap lagi, kami bekerja sama dengan instansi terkait meninggikan beberapa tanggul sungai," kata Kepala Seksi (Kase) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon Eman Sulaeman di Cirebon, Senin (4/11).
Eman mengatakan, ada beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Cirebon yang rawan bencana banjir terutama pada saat musim hujan, karena wilayah Cirebon terdapat di aliran hulu sungai. Ketika debit air tinggi dan sungai tidak bisa menampung, maka dipastikan bisa menyebabkan banjir terutama daerah yang berdekatan.
Untuk itu Pemkab Cirebon juga sudah berupaya meminimalkan terjadinya bencana banjir dengan meninggikan tanggul sungai yang menjadi titik rawan. "Sepanjang 1,5 kilometer tanggul Sungai Cisanggarung yang bisa meluap ketika musim hujan kita tinggikan," ujarnya.
Selain meninggikan tanggul sungai, BPBD bekerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait membersihkan aliran sungai. Hal ini diharapkan dapat meminimalkan terjadinya banjir.
Di Kabupaten Cirebon ada beberapa daerah khususnya di hilir sungai yang kerap menjadi langganan banjir, seperti di Kecamatan Gebang, Losari, Pabedilan, Waled, Gunung Jati dan beberapa lainnya. "Daerah yang rawan banjir itu terletak di hilir sungai, terkadang meski tidak hujan juga bisa banjir, karena kiriman dari daerah hulu," katanya.