Ahad 03 Nov 2019 20:33 WIB

Gunung Merapi Alami Dua Kali Gempa Guguran

Asap kawah merapi berwarna putih dengan intensitas tebal.

Kondisi lahan pertanian di kaki Gunung Merapi di Selo, Boyolali, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Kondisi lahan pertanian di kaki Gunung Merapi di Selo, Boyolali, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami dua kali gempa guguran. Gempa ini terjadi selama periode pengamatan, Ahad (3/11) pagi.

"Dua gempa guguran itu amplitudonya 4-5 mm dan berlangsung 12.6-42.04 detik," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida melalui keterangan resminya, Ahad (3/11).

Baca Juga

Hanik mengatakan, gempa guguran adalah getaran akibat bongkahan-bongkahan batuan berukuran besar terlepas dari kubah lava. Selain gempa guguran, BPPTKG juga mencatat satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5 mm yang terjadi selama 75.2 detik.

Berdasarkan pengamatan visual, di puncak Gunung Merapi asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 450 meter di atas puncak kawah. Cuaca di Gunung itu cerah, berawan, mendung, dan terjadi hujan.

Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 20-22.3 derajat Celsius, kelembaban udara 37-96 persen, dengan tekanan udara 629.92-709.65 mmHg dan volume curah hujan 2 mm per hari.

Sementara itu, pada periode pengamatan sejak Sabtu (2/11) pukul 00:00 WIB hingga Minggu (3/11) pukul 06:00 WIB, BPPTKG sama sekali tidak mencatat adanya guguran lava yang keluar dari Gunung Merapi. Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada.

Untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana. BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement