REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Likupang, Sumatra Utara masuk ke dalam kawasan yang akan dikembangkan sebagai Bali baru. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan juga akan membangun infrastruktur pendukung di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tersebut.
Kementerian PUPR sudah menyiapkan anggaran untuk pengerjaan proyek tersebut. Secara keseluruhan, anggaran penataan Likupang sebesar Rp 499,8 miliar atau meningkat dua kali lipat dari anggaran tahun 2019 sebesar Rp 250,35 miliar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan beberapa pekerjaan merupakan lanjutan pada 2019. "Ini seperti pelebaran jalan menuju standar pada ruas Jalan Girian (Bitung)-Likupang (tahap 2) sepanjang lima kilometer dari total 38.4 kilometer keseluruhan," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (2/11).
Basuki menjelaskan sebelumnya yakni ruas Jalan Girian (Bitung)-Likupang tahap satu telah dikerjakan sepanjang 7,9 kilometer. Sebelumnya preservasi Jalan Girian (Bitung)-Likupang juga sudah dikerjakan sepanjang 37 kilometer serta penggantian Jembatan Marinsow dengan panjang 13 meter dan lebar tujuh meter.
Dia menambahkan dukungan di bidang Sumber Daya Air (SDA) meliputi pembangunan embung sebagai tampungan air dengan kapasitas 400 meter kubik dan sumur bor dengan kedalaman 120 meter. "Ini untuk mendukung penyediaan air baku di Desa Kinunang, Desa Pulisan, dan Desa Marinsow. Saat ini pekerjaannya berada pada tahap survei lokasi," ujar Basuki.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Sungai Likupang sepanjang satu kilometer dan peningkatan kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) juga dilakukan. Dengan begitu dapat menjangkau di Desa Winuri, Desa Wineru, dan Desa Maen.