jatimnow.com - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya memberi pembelaan Wali Kota Tri Rismaharini dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi yang mendapat kritikan dari politisi NasDem Imam Syafii.
Eri yang sering turun ke lapangan dinilai melakukan pecitraan karena Pilwali Surabaya tak lama lagi digelar. Kritik mantan Pemimpin Redaksi JTV itu dinilai berlebihan.
Para pejabat Pemkot Surabaya dianggap memang seharusnya turun ke lapangan, karena mereka ditunggu warga untuk menjabarkan program-programnya.
"Bila mana ada masalah di lapangan, bisa segera dicari solusinya agar tidak berlarut-larut," ujar Ketua FPDIP DPRD Kota Surabaya, Syaifuddin Zuhri alias Kaji Ipuk saat dihubungi, Jumat (1/11/2019).
Baca juga: Eri Cahyadi Diserang, Lembaga Riset: Jangan Takut Dianggap Pencitraan
"Begitu juga dengan Pak Eri. Beliau turun sampai ke RT dan RW ya memang itu tugasnya sebagai Kepala Bappeko untuk mengetahui aspirasi, mengecek program, sebagai bekal perencanaan pembangunan kota," tambah Syaifuddin.
Syaifuddin menambahkan, salah satu tugas pokok dan fungsi Bappeko adalah melakukan monitoring dan evaluasi di bidang pembangunan kota.
Monitoring dan evaluasi itu, kata Syaifuddin, diperlukan untuk memastikan pembangunan berjalan secara berkesinambungan dan itu bagian tak terpisahkan dari perencanaan kota.
"Termasuk Pak Eri menjelaskan kepada RT/RW apa skala prioritas pemkot, sehingga mungkin belum semua program bisa diakomodasi karena keterbatasan anggaran. Itu wajar-wajar saja," tutur Syaifuddin.
Atas kritik tersebut, Syaifuddin memberikan dukungan kepada Wali Kota Risma dan jajaran Pemkot Surabaya agar tetap kukuh menjaga Pemkot Surabaya sebagai pemerintahan yang dekat dengan rakyat.
"Rakyat mengapresiasi kinerja Bu Risma. Bahkan Bu Risma pun menolak jadi menteri karena tidak ingin mengecewakan rakyat Surabaya," tegas Syaifuddin.