Rabu 30 Oct 2019 16:38 WIB

Nadiem Makariem dan Ujian Politik Milenial

Visi dan misi Nadiem menjadi mendikbud akan direkam sebagai wakil generasi milenial.

Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Ketua Bidang Politik * Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Muktamar Umakaapa
Foto:

Berbuah Gagal atau Sukses

Hal yang sampai saat ini masih menjadi tanda tanya publik adalah apakah kesuksesan Nadiem merintis usaha bisnis startup akan bernasib sama dengan usahanya untuk membangun pendidikan di Indonesia. Semua akan dikembalikan ke tangan dingin Nadiem Makariem.

Hal sungguh penting, tentu saja pendidikan tidak hanya berorientasi untuk mempersiapkan lulusan kampus atau sekolah yang siap kerja. Pekerjaan bukan satu-satunya tujuan utama dari pendidikan. Model pendidikan yang demikian hanya akan membentuk satu peradigma lain: manusia adalah sapih perah yang siap untuk dilempar di ke industri pasar.

Hal penting lainnya juga yang perlu disadari adalah ruang lingkup dari pendidikan yang luas dan tidak melulu menyangkut urusan pekerjaan dan uang. Memposisikan pendidikan seperti itu hanya akan menjadikan dunia pendidikan semakin terkesan kapitalistik yang bergerak jauh dari cita-cita dasar keilmuan.

Ada kerugian yang sangat besar jika pendidikan terus dikembangkan dengan semangat yang kapitalistik dan individualistik. Yakni terabaikannya moral dan perilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di masa yang mendatang.

Propaganda tentang efisiensi dan efektifitas yang kini telah menjadi semangat hidup pendidikan kita harus segera dikembalikan pada semangat nilai dasar dari pengetahuan. Satu tatanan baru yang harus ditegakan adalah pada akhirnya berilmu dan sekolah tinggi akan membuat orang menjadi arif dan bijaksana.

Maka dari itu, pendidikan indonesia kita harus lebih menahan diri dari godaan industrialisasi dan modernisasi yang sempit. Tujuannya agar pendidikan dapat membantu memerdekaan bangsa Indonesia. Tujuannya agar pendidikan dapat menjadi proses yang terus hidup dan terus menjaga dan mengikat kesatuan bangsa Indonesia.

Namun demikian, tidak ada salahnya untuk berharap lebih dari seorang Nadiem Makariem. Sampai titik mana Nadiem akan berhasil mengantarkan kita pada gerbang kemerdekaan ataukah sampai di titik mana Nadiem akan gagal dan berhenti, sembari membuat kita menunggu datangnya keajaiban yang lain di dunia pendidikan kita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement