Selasa 29 Oct 2019 00:19 WIB

Jokowi Ingin Pulihkan Psikologis Rakyat Wamena

Jokowi instruksikan segera perbaiki bangunan rusak di Wamena.

Rep: Desy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Mendagri Tito Karnavian (keempat kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keempat kiri), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri), Gubernur Papua Lukas Enembe (kelima kiri) dan Bupati Jayawijaya John Richard Banua (kedua kiri) mengamati bangunan yang terbakar saat kerusuhan lalu di Kantor Bupati Jayawijaya, Wamena, Papua, Senin (28/10/2019).
Foto: Antara/Anyong
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Mendagri Tito Karnavian (keempat kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keempat kiri), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri), Gubernur Papua Lukas Enembe (kelima kiri) dan Bupati Jayawijaya John Richard Banua (kedua kiri) mengamati bangunan yang terbakar saat kerusuhan lalu di Kantor Bupati Jayawijaya, Wamena, Papua, Senin (28/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengembalikan kondisi psikologis masyarakat pascakerusuhan yang terjadi di Wamena. Jokowi mengatakan akan merenovasi fasilitas publik dan gedung pemerintahan yang rusak terlebih dahulu.

"Memang untuk mengembalikan fisiknya itu mudah. Tapi yang sulit mengembalikan kepercayaan. Ini yang patut kita catat bersama. Saya sudah perintahkan ke Pak Menteri PU agar fisiknya segera diselesaikan," ujar Jokowi saat berdialog bersama tokoh masyarakat di Wamena, di Hotel Grand Baliem, Senin (28/10).

Baca Juga

Presiden menginstruksikan agar Kementerian PUPR merampungkan renovasi Pasar Wouma dalam dua pekan. Sehingga dapat segera digunakan masyarakat untuk melakukan aktivitas perekonomian.

Begitu juga perbaikan perumahan dan pertokoan warga, Jokowi menginstruksikan Menteri PUPR agar segera memperbaikinya. "Agar fisik kebakaran segera hilang dari Kota Wamena ini, jadi tidak ada psikologis bahwa ini pernah kejadian," ujar Jokowi.

Setelah pembangunan fasilitas umum, perumahan, dan juga gedung pemerintahan selesai dilakukan, pemerintah akan berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan di Wamena. "Pegunungan Tengah, Kota Wamena ini kota yang aman, saya 4 kali ke sini, penduduknya sangat ramah sekali, ketika kejadian, inilah tugas kita bersama untuk menyelesaikan," tambah dia.

Presiden mengatakan, mengelola negara Indonesia bukanlah hal yang mudah. Sebagai negara kepulauan yang besar dengan penduduk yang mencapai ratusan juta jiwa, mengelola negara juga harus menggunakan kearifan lokal.

"Yang saya lihat yang terjadi seperti di Wamena, ini juga bukan hanya di Sumatera, Kalimantan, Maluku, di kota saya sendiri, di Solo juga pernah. Balai kota dibakar, gedung DPRD dibakar, kemudian juga mal-mal dibakar. Saya lihat, saya alami sendiri," cerita Presiden.

Papua merupakan wilayah yang pertama kali dikunjungi oleh Presiden dan menterinya setelah resmi dilantik. Dengan kunjungannya ke Papua ini, Jokowi ingin menunjukan perhatian pemerintah yang besar pada Tanah Papua.

Presiden ingin, kondisi di Papua kembali aman dan aktivitas masyarakat kembali normal. "Saya hanya ingin menunjukkan, setelah pelantikan pada periode kedua ini yang pertama saya kunjungi adalah Tanah Papua. Pesan yang ditangkap mestinya jelas," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement