REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Uji Coba sistem 2-1 di Jalan Raya Puncak mulai diberlakukan. Hal ini merupakan bagian dari upaya #SavePuncak yang membagi arus lalu lintas ke dalam 3 lajur, dengan 2 lajur ke arah yang sama dan 1 lajur ke arah sebaliknya dengan ketentuan dan waktu yang berlaku.
Bupati Bogor Ade Yasin meninjau langsung uji coba tersebut didampingi oleh Ketua DPRD Kab. Bogor Rudy Sumanto, Kapolres Bogor AKBP M. Joni, Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi dan Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Hindro Surahmat.
"Hari ini merupakan uji coba pertama, mudah-mudahan berjalan lancar. Saya bersama jajaran Forkopimda bersama BPTJ Kemenhub terus berkoordinasi dan melakukan evaluasi," ujar Bupati Bogor Ade Yasin, Ahad (27/10).
Di saat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Sumanto mengatakan, bahwa jajaran DPRD akan selalu mensupport upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Sebetulnya ini ranah Pemerintah Pusat, tapi terkait jalur puncak yang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bogor kami support penuh. Karena dari tahun 1985 sampai hari ini belum pernah ada solusi konkrit mengatasi kemacetan ini," kata Rudy.
Sementara, terpantau di sekitar TMC Gadog, beberapa petugas dari polisi, Dishub, dan BPTJ Kemenhub melakukan pengaturan lalu lintas. Ade Yasin, Budi Setiyadi, Rudy Sumanto, dan pejabat pemerintah yang turut hadir, memberikan bunga kepada pengendara yang melintas.
Selain itu, stiker 'Save The Puncak' juga dipasang ke kaca mobil pengendara. Stiker yang dipasang ini merupakan bentuk sosialisasi yang dilakukan berbagai pihak bahwa Jalan Raya Puncak sedang diuji coba sistem 2-1.
Ikuti Whatsapp Channel Republika