REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wiranto meminta jajaran staf Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) untuk membantu kerja penggantinya, Mahfud MD, ke depan. Ia mengaku akan merindukan mantan stafnya di Kemenko Polhukam.
“Saudara harus percaya, ini tugas saudara. Bantulah Pak Mahfud dengan sepenuh hati dengan keikhlasan dan kerja sama yang baik,” ujar Wiranto pada kegiatan Serah Terima Jabatan di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (23/10).
Selain pesan tersebut, Wiranto juga meminta kepada para pegawai Kemenkopolhukam untuk tak mengusirnya jika suatu hari ia bertamu. Wiranto mengaku akan rindu dengan mereka meski mulai hari ini sudah berada di luar struktur kementerian.
“Saya masih merasa keluarga besar Kemenko Polhukam. Setiap saat kalau datang ke mari jangan diusir. Saya datang ke mari mungkin kangen sama teman-teman sekalian,” ujar Wiranto.
Wiranto juga mengatakan, mungkin ke depan iaakan mengajak mantan stafnya di Kemenkopolhukam untuk kongkow-kongkow bersama Mahfud. Ia juga bersedia membantu jika Mahfud memerlukan bantuannya di Kemenko Polhukam.
“Saya akan tetap mendampingi beliau nanti kalau dibutuhkan. Saya menjelaskan hal yang mungkin belum jelas dalam buku serah terima,” tuturnya.
Sebelumnya, Mahfud MD resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Menko Polhukam menggantikan Wiranto. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Presiden di lingkungan Istana Negara, Jakarta, pada Rabu pagi.
"Beliau akan menjadi Menkopolhukam, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan korupsi, kepastian hukum, deradikalisasi, dan anti-terorisme, berada di wilayah Prof Mahfud MD," ujar Jokowi.
Mengenakan kemeja batik berwarna cokelat dan celana panjang warna hitam, wajah pria 62 tahun itu nampak sumringah. Dia kembali masuk ke dalam jajaran kabinet pemerintahan, setelah meninggalkan pos eksekutif itu selama lebih kurang 19 tahun.