REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kabut asap di Kota Jambi pada Rabu (16/10) semakin pekat mengakibatkan dua maskapai penerbangan tujuan Jambi terpaksa harus melakukan Return to Base (RTB) atau kembali ke bandara asal.
"Pagi ini ada dua maskapai yang lakukan RTB yakni Garuda GA130 dan Lion Air JT 600," kata Eksekutif General Manager Angkasa Pura II M.Hendra Irawan di Jambi, Rabu (16/10).
Tidak hanya RTB beberapa maskapai yang beberapa penerbangan turut dibatalkan pihak maskapai di antaranya, Lion Air JT 809 tujuan Jambi-Jakarta yang seharusnya berangkat pukul 09.50 WIB dibatalkan. Selain itu, Lion Air JT808 tujuan Jakarta-Jambi juga dibatalkan.
Hingga siang tadi, masih terdapat penerbangan di Bandara Sultan Thaha Jambi yang ditunda, yakni Wings Air IW 1150 tujuan Jambi-Bungo-Kerinci keberangkatan pukul 08.50 ditunda, Begitu pula Wings Air IW 1281 tujuan Pekanbaru-Jambi juga ditunda.
Menurut Hendra Irawan, fisibility atau jarak pandang di Bandara Sultan Thaha pagi tadi tidak memungkinkan pesawat melakukan pendaratan dan penerbangan. Di mana pada pukul 07.00 WIB fisibility di bandara hanya 400 meter. Sementara, jarak pandang terendah pesawat dapat mendarat minimal jarak pandangnya 800 meter.
"Siang ini Jarak pandang sudah semakin meningkat, dan sudah ada pesawat yang mendarat, kita do'akan semoga jarak pandang semakin membaik," kata M Hendra Irawan.
Hendra Irawan menjelaskan, sejak Bandara Sultan Thaha telah dilengkapi dengan Instrument Landing Sistem (ILS) pendaratan pesawat di Bandara Sultan Thaha semakin terbantu. Berkat alat tersebut pesawat dapat mendarat dengan fisibility minimal 800 meter.
Sementara itu, meski dalam beberapa hari terakhir Jambi diselimuti kabut asap yang cukup pekat, pihak bandara tidak memiliki rencana untuk menutup sementara bandara. Hal itu karena kabut asap yang terjadi berfluktuatif dan hanya dalam selang waktu beberapa jam, jarak pandang di bandara yang berada di angka 800 meter ke bawah.