CIANJUR, AYOBANDUNG.COM -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur enggan disalahkan jika terjadi kekurangan yang sifatnya teknis, karena memang anggarannya kurang optimal.
AYO BACA : KPU Cianjur: Pemilu Lanjutan Tidak Pengaruhi Tahapan Penghitungan
"Jangan salahkan kami kalau nanti terjadi kekurangan-kekurangan, utamanya upaya mendongkrak angka partisipasi pemilih. Pada konteks normatif, hasil akan berbanding lurus dengan anggaran," ujar Rustiman Ketua Divisi Sosialisasi, SDM, dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Cianjur, saat ditemui di kantornya, Selasa (15/10/2019).
AYO BACA : Dianggap Tak Profesional, Komisioner KPU Cianjur Diminta Mundur
Seharusnya, urai Rustiman, komitmen untuk mendongkrak angka partisipasi belum ditunjang maksimal anggaran penyelenggaraan Pilkada 2020 nanti. Dari pengajuan awal dana hibah yang disodorkan KPU sebesar Rp 83 miliar, Pemkab Cianjur hanya sanggup menyediakan sekitar Rp 74 miliar.
"Anggaran sekarang kalau bisa dikatakan tidak optimal. Salah satu upaya mendongkrak partisipasi itu bagaimana sosialisasi yang gencar. Kondisi itu harus juga ditopang dengan anggaran. Tapi kenyataannya, anggaran dana hibah Pilkada ada pengurangan dari ajuan awal sebesar Rp83 miliar," ujarnya.
Rusti mengungkapkan, saat beraudiensi dengan Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, sudah ada permintaan agar angka partisipasi pemilih pada Pilkada Kabupaten Cianjur 2020 nanti bisa meningkat. Paling tidak bisa mempertahankan angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 sebesar 75,52 persen.
"Ya, sejauh ini kami selalu berupaya maksimal agar angka partisipasi pemilih itu selalu meningkat atau paling tidak mempertahankan angka pada pesta demokrasi sebelumnya," tandasnya.
AYO BACA : Surat Suara di Cianjur Kurang 35.491