Selasa 15 Oct 2019 12:25 WIB

Tips dari Kemenkes Saat Warga Hadapi Asap Karhutla

Kemenkes menganjurkan mencegah masuknya kabut asap ke dalam rumah.

Pelajar SDN 61 Kabupaten Tanjungjabung Timur dan warga beraktivitas di Jalan Lintas Jambi-Muara Sabak yang diselimuti kabut asap karhutla di Muara Sabak Barat, Tanjungjabung Timur, Jambi, Rabu (9/10/2019).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Pelajar SDN 61 Kabupaten Tanjungjabung Timur dan warga beraktivitas di Jalan Lintas Jambi-Muara Sabak yang diselimuti kabut asap karhutla di Muara Sabak Barat, Tanjungjabung Timur, Jambi, Rabu (9/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan beberapa cara mengatasi asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masuk ke dalam rumah untuk mengurangi dampak buruk dari polutan dan partikel di udara. Berdasarkan Buku Penanggulangan Krisis Kesehatan Lindungi Diri Dari Bencana Kabut Asap Kementerian Kesehatan yang dikutip di Jakarta, Selasa (15/10), Kemenkes menganjurkan mencegah masuknya kabut asap ke dalam rumah dengan memastikan pintu dan jendela rumah selalu tertutup rapat.

Jika di rumah terdapat exhaust fan atau penyaring udara, maka matikan dan tutup rapat celah yang ada pada alat tersebut. Selain itu dianjurkan juga menyegel ruangan di sekitar jendela, dinding yang retak, atau bukaan ke luar lainnya dengan dempul atau perekat, atau kain basah.

Baca Juga

Pastikan alat pendingin udara (AC) selalu beroperasi sepanjang waktu. Terlebih beberapa AC keluaran terbaru memiliki fitur untuk menyaring partikel kecil. Namun bila tidak memiliki AC di rumah, dapat dengan meletakkan kain basah di seluruh jendela dan ventilasi. Cuci dan basahkan kembali kain sesuai kebutuhan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, kain dakron yang dibasahi efektif mengurangi kadar pencemaran udara akibat kabut asap karhutla. Kain dakron yang dibasahi ini telah dilakukan uji penelitian antara Kemenkes dengan Institut Teknologi Bandung.

“Setelah diuji coba di beberapa sekolah dan dilakukan pengukuran ISPU di dalam dan di luar kelas, ternyata udara lebih baik di dalam kelas karena terpasang kain dakron," kata dia.

Jika perlu, pasang tirai kain di seluruh jendela dan pintu dari sisi dalam. Agar lebih efektif menyaring udara yang tercemar asap, usahakan tirai kain selalu dalam keadaan lembab dengan cara menyemprotkan air secara berkala, tambahnya.

Selain mencegah masuknya kabut asap ke dalam rumah, Kemenkes juga menganjurkan masyarakat terdampak asap menjaga makanan dan minuman di rumah dari paparan kabut asap. Kemenkes menganjurkan untuk menutup tempat-tempat penampunganair di area terbuka agar tak terpapar debu asap, dan mencuci buah dan sayur sebelum diolah atau dikonsumsi. Selain itu juga biasakan mencuci tangan dengan sabun serta sediakan obat-obatan penting di rumah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement