Senin 14 Oct 2019 12:22 WIB

Prabowo Sudah Hitung Risiko Jika Gabung ke Pemerintah

Secara politik, Prabowo memahami bahwa sebagian pendukung tidak paham langkah itu.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto, Ahad (13/10).
Foto: Nawir Arsyad / Republika
Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto, Ahad (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjunta mengatakan Prabowo telah menghitung risiko jika partainya gabung ke pemerintah. Karena itu, tugas kader Gerindra nantinya menjelaskan langkah politik Prabowo tersebut. 

Dahnil mengatakan, setiap langkah yang dilakukan Prabowo adalah untuk kepentingan bangsa. "Secara politik Pak Prabowo memahami bahwa sebagian pendukung tidak paham langkah politik Pak Prabowo," kata Dahnil, Senin (14/10) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Baca Juga

Hingga kini, Prabowo belum menyampaikan secara resmi apakah akan bergabung dengan koalisi Jokowi atau tetap sebagai oposisi. Rencananya, Prabowo akan mendengar masukan dari berbagai komponen partai 16 Oktober 2019 mendatang.

"Tentu nanti sikap finalnya juga terkait sikap presiden, apakah membutuhkan Gerindra dan Pak Prabowo atau tidak," ujarnya.

Pada prinsipnya, Gerindra terbuka opsi gabung ke pemerintah. Jika Jokowi bersedia menjalankan konsep yang ditawarkan Gerindra maka partai mempersilakan meskipun tanpa kursi. "Atau kalau misal big push diserahkan tanggung jawabnya kepada Gerindra atau Pak Prabowo. Itu kami terbuka tidak ada masalah sama sekali," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement