Senin 14 Oct 2019 11:25 WIB

Gerindra Siap Jadi Oposisi Atau Koalisi Pemerintah

Prabowo belum menentukan sikap apakah akan menjadi koalisi atau oposisi.

Dahnil Anzar Simanjuntak usai menandatangani surat pengunduran dirinya menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, Senin (1/7).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Dahnil Anzar Simanjuntak usai menandatangani surat pengunduran dirinya menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, Senin (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut partainya siap menjadi oposisi atau koalisi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin lima tahun mendatang. “Pak Prabowo dari awal mengatakan kami siap jadi oposisi atau bahasa kami mitra kirits, atau kami siap jadi mitra pemerintah,” kata Dahnil ditemui di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/10).

Dahniel menyampaikan, sampai saat ini, Prabowo belum menentukan sikap apakah akan menjadi koalisi atau oposisi untuk periode hingga lima tahun ke depan. Keputusan tersebut, lanjut Dahniel, tergantung pada kebutuhan Presiden terpilih Jokowi, mengingat Prabowo telah menyampaikan buah pikirannya dalam konsep ‘dorongan besar.

Baca Juga

“Jadi, sampai detik ini Pak Jokowi dan pihak Pak Jokowi belum bilang mau memberikan sekian banyak menteri ke Pak Prabowo dan Gerindra, itu belum ada,” tukas Dahnil.

Menurut Dahniel, Prabowo akan mengumpulkan kader Gerindra dari seluruh Indonesia dalam rapat kerja nasional (rakernas) yang akan digelar di Hambalang pada 15-16 Oktober 2019 untuk meminta masukan untuk mengambil keputusan tersebut. “Pak Prabowo ingin mendengar masukan dari para kader, apakah kita lebih baik di dalam atau di luar,” ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement