Senin 14 Oct 2019 08:15 WIB

12 Warga Karanganyar Masih Terkatung di Papua

Warga Karanganyar di Wamena Papua ini menunggu pemulangan ke kampung halaman

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM- Sebanyak 12 warga Karangturi Karanganyar masih berada di penampungan Wamena menunggu pemulangan. Kalangan DPRD pun meminta kepada Pemeritah kabupaten (Pemkab) melakukan pendataan terhadap warga yang ada di Wamena.

Pasalnya, menurut anggota DPRD Karanganyar, hingga saat ini belum ada data pasti berapa jumlah warga yang masih berada di Wamena, Provinsi Papua.

Anggota Komisi D DPRD Karanganyar, Samsul Bahri mengatakan, Dinas Sosial harus bergerak cepat melakukan pendataan terhadap warga Karanganyar yang masih bertahan di Wamena. Samsul mengaku masih memantau perkembangan informasi tentang rencana pemulangan warga Karanganyar lainnya.

“Kita mendorong agar Dinas Sosial bergerak cepat dan proaktif, dengan melakukan pendataan terhadap warga Karanganyar yang masih berada di Wamena. Selama ini data tidak valid mengenai jumlah warga di Wamena,” kata Samsul Sabtu (12/10/2019).

Samsul juga meminta Dinas Sosial terus memantau perkembangan warga yang sudah kembali ke kampung halamannya yang ada di Karanganyar.

“Pantau keadaan mereka. Psikologi warga Karanganyar yang baru pulang dari Wamena terguncang. Mereka juga harus diberikan santunan selama berada di Karanganyar,” ujarnya.

Hal senada dikatakan anggota DPRD lainnya, Endang Muryani. Menurut Endang, Pemkab Karanganyar serta jajarannya lebih proaktif lagi dalam memproses pemulangan warga Karanganyar  yang tengah berada di Wamena, Papua.

Endang menilai, warga Karanganyar di Wamena ingin pulang ke kampung halamannya. Proses kepulangan itu yang menurutnya perlu penanganan dan pendampingan serius dari pemerintah, temasuk melakukan pendataan berapa jumlah warga yang masih berada di Wamena.

“Kita minta agar  pemerintah lebih proaktif dalam hal proses pemulangan warga Kabupaten Karanganyar yang terkena dampak kerusuhan di Wamena,” kata Endang melalui sambungan telepon.

Sementara itu, Kepala Desa Karangturi, Mulyani menyatakan, sampai saat ini, masih ada sekitar 12 orang warganya yang masih bertahan di pengungsian dan menunggu pemulangan. Ke 12 warga tersebut, jelasnya, telah dilaporkan kepada Dinas Sosial Karanganyar.

“Untuk sementara baru dua belas warga kami yang masih berada di Wamena. Data warga tersebut, telah kami serahkan kepada Dias Sosial,” ungkapnya.

Sebelumnya, warga Karanganyar yang berada di Wamena yang terdampak kerusuhan, kembali pulang ke kampung halamannya. Lima warga yang terdiri suami, isteri dan anak tersebut, pulang ke daerah asal yang berada di Desa Kragan Kecamatan Gondangrejo, Selasa (08/10/2019).

Sebelumnya, ada tiga warga yang pulang ke kampung, masing-masing, Suparman, Iwan Rifai (warga Gondangrejo), Kristian Budi P Hayu, warga Jaten. Kemudian disusul Icksan Kurniadi dan Warsito, warga Karangpandan.

Rencananya, empat warga Karanganyar lainnya, juga akan kembali ke Karanganyar, pada hari Minggu (13/10/2019) dengan menggunakan penerbangan komersial dan mendarat di bandara Adi Sucipto, Jogjakart.

 

The post appeared first on Joglosemar News.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan joglosemarnews.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab joglosemarnews.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement