Ahad 13 Oct 2019 20:35 WIB

Sarae Hills, Rekreasi Paling Lengkap di Bandung Utara

Kawasan Punclut Bandung memang terkenal dengan panorama indah.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

PUNCLUT, AYOBANDUNG.COM -- Kawasan Punclut memang terkenal dengan tempat yang mampu menyajikan panorama keindahan alam Kota Bandung dan sekitarnya. Baik di suasana malam maupun siang, kawasan ini tak henti-hentinya menyedot perhatian para pelancong lantaran mampu memberikan kesan pengalaman tersendiri.

Praktis, sejumlah tempat rekreasi menjadikan daya tarik tersebut sebagai nilai jual untuk menyedot kunjungan para wisatawan. Pasalnya tak hanya bisa dinikmati sebagai ruang bermain keluarga dan menyantap hidangan nikmat, beberapa titik sering dimanfaatkan pengunjung sebagai latar belakang swafoto mereka.

Di daerah Punclut, ada satu kawasan wisata terpadu yang menyajikan paket komplet untuk bervakansi, namanya Sarae Hills. Kawasan rekreasi terpadu itu hanya terletak sekitar 5 kilometer dari Jalan Ir H Djuanda (Dago).

General Manager Sarae Hills, Krisyandi Nugraha Pratama mengatakan nama Sarae Hills ini terinspirasi dari bahasa Sunda 'sarae' yang berarti bagus-bagus. Sebelum ditetapkannya nama Sarae Hills di Agustus 2019, kawasan ini lebih dikenal dengan nama Lereng Anteng oleh masyarakat. Lereng Anteng ini hadir lebih dulu di 2016 dan menjadi cikal bakal terbentuknya kawasan Sarae Hills.

AYO BACA : Mandi Awet Muda di Sendang Geulis Kahuripan

Cikal bakal Sarae Hills ini dari Lereng Anteng. Kawasan ini 2016 pertama beroperasi. Awalnya bukan nama Sarae Hills tapi namanya Kawasan Wisata Punclut. Kami resmi rebranding dengan nama Sarae Hills, kenapa? Karena kami ingin menunjukkan Sarae juga dekat dengan unsur Sundanya makanya nama itu kami pilih untuk menjaga nilai kelokalan, ungkap Krisyandi, Minggu (13/10/2019).

Krisyandi menyampaikan, di Sarae Hills ini terdiri dari gabungan enam mitra usaha antara lain Boda & Tafso Barn, Lereng Anteng Panoramic Coffee, De Blankon, Dago Bakery, Cakrawala Sparkling Nature Restaurant, dan d’Dieuland.

Krisyandi menjelaskan, masing-masing mitra usaha ini memiliki keunikan tersendiri mulai dari konsep, desain interior, dan eksterior. Namun, kesamaannya adalah memberikan pelayanan lengkap untuk para pengunjung muali dari sajian kuliner, hingga wisata selfie.

Di sisi lain, Krisyandi menjelaskan, masing-masing mitra juga menerapkan kebijakan tersendiri perihal tiket masuk. Dari keenam mitra ini, d’Dieuland memberlakukan tiket masuk seharga Rp10.000 saat weekday dan Rp15.000 saat weekend. Lain halnya dengan Boda & Tafso Barn yang menjual voucher mulai dari Rp15.000.

AYO BACA : Mengenal Budaya Sunda di Museum Sri Baduga

Kami ada enam kafe yang bekerja sama. Ke depannya kami akan ada perkembangan. Tapi kami ingin menjadi kawasan wisata ini nonstop leasure, lengkap. Selain ada kuliner, outbound, kami juga ke depan ingin ada wisata lain, seperti hotel, amphitheater, glamping, jembatan, dan danau buatan. Dengan harapan untuk memancing pengunjung sebanyak-banyaknya, katanya.

Sementara itu, untuk spot favorit, Krisyandi menuturkan, para pengunjung biasanya terpukau dengan Cakrawala Sparkling Nature. Pasalnya di restoran tersebut mengusung konsep dinding yang berwarna biru terang. Bahkan terdapat replika ikan seolah berenang. Tak sampai di situ, ada pula kolam air yang terdapat di atap. Praktis ketika disinari matahari atau lampu, bayangannya atap tersebut menyiratkan seolah air itu ada di dalam ruangan.

Selain itu, Krisyandi juga menyebut, terdapat spot yang bisa membawa pengunjung seolah masuk ke lorong bintang berupa koridor gelap bertahtakan lampu-lampu. Tempat makannya pun memiliki atap berlubang yang ditata layaknya rasi bintang yang berkilau ketika lampu menyala di malam hari.

Selain itu ada spot yang menyuguhkan kastil dengan atap kerucut yang mengingatkan pengunjung dengan latar bak negeri dongeng. Keunikan itulah, menurut Krisyandi, yang juga menarik banyak wisatawan berswafoto. Bahkan replika jembatan yang dramatis, menambah keseruan berfoto di tempat tersebut.

Bagi pengungjung yang ingin berswafoto, Krisyandi menyarankan untuk datang di pagi hari agar lebij leluasa. Pasalnya di waktu itu belum banyak pengunjung. Namun untuk yang mengincar pemandangan berlatar senja, sore hari juga menjadi waktu rekomendasi. Apalagi menjelang gelap, lampu dari berbagai spot mulai memancarkan sinar.

View paling bagus itu ada di venue Galaxy (Cakrawala Sparkling Nature), Dago Bakery, Boda & Tafso Barn karena di sana interior maupun eksteriornya banyak mainin konsep lighting. Makanya untuk jumlah kunjungan, Alhamdulillah, 1.000 kendaraan minimal bisa tercapai dalam waktu weekend. Untuk Sabtu-Miinggu banyaknya dari luar kota. Untuk weekday banyaknya plat Bandung, ujarnya.

AYO BACA : Mengenal Budaya Sunda di Museum Sri Baduga

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement