REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi menggagas madrasah jurnalistik. Keberadaanya untuk membangkitkan semangat literasi di kalangan mahasiswa.
Pembentukan madrasah jurnalistik ini dilakukan pada Rakorcab IMM Sukabumi dan Stadium General yang dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi serta wartawan senior Republika Heri Ruslan di Gedung Juang 45 Sukabumi, Sabtu (12/10).
''Madrasah jurnalistik merupakan gagasan IMM Sukabumi untuk fasilitasi mahasiswa agar lebih meningkatkan semangat literasi,'' ujar Ketua Bidang Hikmah IMM Sukabumi Bayu Maulana Firdaus kepada Republika Sabtu. Sebabnya saat semangat literasi di kalangan mahasiswa dinilai masih kurang.
Atas dasar itu kata Bayu, bidang Hikmah IMM membangkitkannya dengan madrasah jurnalistik. Kegiatannya dengan membuka kelas literasi yang memberikan materi mengenai dasar-dasar jurnalistik secara bertahap.
Di mana terang Bayu, mahasiswa mencari data dan wawancara sehingga mereka memahami jurnalistik dengan benar. Pada tahap awal dilakukan Stadium general dengan pemateri Wakil Redaktur Pelaksana Harian Republika Heri Ruslan. Berikutnya akan dilanjutkan dengan kelas pertama dengan mahasiwa sebanyak 20 orang.
Para mahasiswa didorong untuk mampu menulis karya ilmiah yang berbobot. Dengan menyampaikan tulisan berdasarkan data yang akurat dan semangat perbaikan ke arah lebih baik.
''Kami mendukung mahasiswa membentuk madrasah literasi atau jurnalistik untuk mengetahui etika jurnalistik,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di sela-sela acara IMM Sukabumi. Nantinya para mahasiswa peserta madrasah ini dapat mengikis berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Semangat literasi ungkap Fahmi, harus tumbuh di kalangan mahasiswa bukan hanya dengan aksi turun ke jalan. Melainkan melalui tulisan tajam ilmiah dan berbobot.
Syaratnya sambung Fahmi, jangan sampai tulisan didasarkan analisa yang tidak sesuai dengan data karena harus akurat. Oleh karenanya ke depan madrasah jurnalistik dalat mengasah hal tersebut.
Di sisi lain Fahmi menuturkan, ada dua hal yang menjadi peninggalan para pendahulu Muhammadiyah. Keduanya yakni peninggalan dunia pendidikan dan kumpulan literasi.
Wakil Redaktur Pelaksana Harian Republika Heri Ruslan mengatakan, ia siap memberikan dukungan atas pembentukan madrasah jurnalistik. Hal ini sebagai bagian menumbuhkan semangat literasi dengan menulis opini atau artikel di kalangan mahasiswa.