Sabtu 12 Oct 2019 16:58 WIB

Koordinator BEM SI Jabodetabek Bantah Ada Aksi 14 Oktober

Melalui aplikasi pesan beredar kabar BEM SI akan gelar aksi 14 Oktober

Sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di sekitaran Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di sekitaran Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator wilayah Jabodetabek Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Erfan Kurniawan membantah berita akan mengadakan aksi unjuk rasa. Khususnya pada Senin, (14/10) di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta.

"Saya mendapat berita tentang aksi yang mengatasnamakan BEM Seluruh Indonesia untuk turun aksi pada 14 Oktober 2019, berdasarkan hasil konsolidasi yang kami lakukan wilayah Jabodetabek dan Banten hasilnya adalah kami tidak akan aksi pada tanggal itu," ujar Erfan ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (12/10) sore.

Baca Juga

Sebelumnya, melalui aplikasi pesan tersebar bahwa akan terjadi giat unjuk rasa yang mengatasnamakan BEM SI pada Senin, 14 Oktober 2019. Dalam pesan tersebut diklaim sekitar 2.000 mahasiswa akan turun ke jalanan untuk menuntut revisi UU KPK dengan perppu oleh Presiden Joko Widodo, menolak revisi RUU KUHP serta meminta pemerintah bersikap soal kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah.

Menurut Erfan, yang juga merupakan mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), rapat konsolidasi memutuskan akan ada aksi mahasiswa lanjutan tapi tidak akan diselenggarakan pada Senin depan. Sebagai koordinator wilayah dia mengetahui semua nama universitas uang diklaim akan melakukan aksi tersebut, termasuk UNJ yang diklaim akan menurunkan 100 orang.

"Kemarin kami konsolidasi tidak akan ada aksi tanggal 14 Oktober, kalau ada yang turun bukan dari BEM SI," tegasnya.

Sebelumnya, mahasiswa melaksanakan aksi turun ke jalan pada akhir September. Mereka mengajukan beberapa tuntutan termasuk seperti pembatalan revisi UU KPK dan RUU KUHP.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement