REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir mengungkapkan penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto dan Kapolsek Menes Kompol Dariyanto benar-benar di luar dugaan. Sebab, pihak keamanan dari Polda Banten sudah melakukan sterilisasi lokasi kunjungan Wiranto.
"Penyerangan terhadap Bapak Wiranto benar-benar di luar dugaan. Kejadian ini ketika beliau keluar dari mobil mau menyalami masyarakat," kata Tomsi saat menyampaikan keterangan kepada media terkait dengan peristiwa tersebut di Pandeglang, Kamis (10/10).
Kapolda menerangkan, keamanan sudah dilakukan dengan baik, tetapi Wiranto dengan niat baik menyapa masyarakat Menes serta anak sekolah yang ingin berfoto sehingga terjadi peristiwa tersebut. "Peristiwa itu terjadi karena ketulusan hati beliau (Wiranto, red.) turun dari mobilnya untuk menyapa masyarakat," kata Tomsi.
Kapolda menyebutkan kedua pelaku berinisial FA (21) warga Sitanggai, Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dan SA (31) warga asal Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan, Kota Medan, Sumatra Utara. Pelaku FA dalam aksinya menggunakan gunting, sedangkan SA menggunakan belati.
"Pak Menteri mengalami luka goresan di perut bagian bawah. Saat ini Pak Wiranto mendapat perawatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta," kata Kapolda Banten.