Kamis 10 Oct 2019 19:01 WIB

Pimpinan MPR Temui Megawati Minta Masukan Amendemen UUD

Megawati dinilai sebagai salah satu sosok yang berpengalaman dalam bernegara.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani (kanan) melambaikan tangan kearah wartawan saat tiba di kediaman Presiden ke-5 RI Megawati, di Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani (kanan) melambaikan tangan kearah wartawan saat tiba di kediaman Presiden ke-5 RI Megawati, di Jakarta, Kamis (10/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sore ini menemui Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri. Tujuan pertemuan itu untuk menyerahkan secara langsung undangan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung DPR/MPR, pada 20 Oktober mendatang.

"Ini agenda pertemuan pimpinan MPR yang akan dipimpin oleh Ketua MPR dengan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai presiden RI kelimadan Ketua umum PDIP. Kita juga akan mengundang beliau dalam pelantikan presiden dan wakil presiden nanti pada tanggal 20 Oktober," ujar Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani di kediaman Megawati, Menteng, Jakarta, Kamis (10/10).

Baca Juga

Selain menyerahkan undangan pelantikan, para pimpinan MPR juga meminta masukan kepada Megawati terkait amandemen Undang-Undang Dasar 1945. Sebab, Megawati dinilai sebagai salah satu sosok yang berpengalaman dalam bernegara.

"Kami juga ingin dengar dari ibu sendiri, kira-kira bagaimana pikiran-pikirannya mengenai amendemen UUD yang ada sekarang," ujar Wakil Ketua MPR dari DPD Fadel Muhammad.

Rencananya, pimpinan MPR juga akan menemui pimpinan partai politik lainnya. Selain pimpinan parpol, pimpinan MPR akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin, serta kandidat capres-cawapres pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement