Kamis 10 Oct 2019 15:28 WIB

Pelaku Penusukan Wiranto Diduga Terpapar Paham Radikal

Dedi menduga pelaku terkena paham radikal ISIS.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Foto: Antara/Dok Polres Pandeglang
Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian menyebutkan, pelaku penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, diduga terpapar paham radikal ISIS. Polisi akan mendalami lebih lanjut hubungan pelaku dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD)

"Diduga pelaku terpapar radikal ISIS. Nanti akan didalami apakah pelaku terhubung dengan jaringan JAD Cirebon atau JAD Sumatera. Sementara ini, yang jelas Polri dalam hal ini bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk mengungkap," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (10/10).

Baca Juga

Dedi menyampaikan, seseorang yang terpapar paham tersebut akan melakukan penyerangan terhadap pejabat publik, terutama kepolisian. Menurutnya, itu karema aparat kepolisian dan pejabat publik setiap saat melakukan penegakkan hukum terhadap kelompok tersebut.

"Dari hasil keterangan sementara ya, kita dapat informasi awal dari aparat setempat seperti itu. Nanti kalau ada update-nya akan kita infokan lebih lanjut (soal pelaku terpapar paham radikal)," jelas Dedi.

Terduga pelaku penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, berjumlah satu orang. Tapi, terdapat satu orang lagi yang memiliki hubungan dekat dengan pelaku yang juga diamankan kepolisian.

Dua terduga pelaku yang ditengarai terlibat melakukan penyerangan tersebut, yakni Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana Binti Sunarto. Abu Rara merupakan pria kelahiran Medan, Sumatera Utara. Menurut Dedi, kedua tersangka telah diamankan di Mako Polsek Menes Polres Pandeglang, Banten. "Kedua pelaku membawa senjata tajam apakah berbentuk pisau atau semacam gunting yang jelas sudah dipersiapkan," ujar Dedi.

Dedi menjelaskan, kejadian tersebut terjadi setelah Wiranto mengisi kegiatan di Universitas Matlahul Anwar, Pandeglang, Banten. Kegiatan pemberian kuliah umum di hadapan 1.000 mahasiswa itu dilaksanakan sejak pulul 09.30 WIB hingga 11.30 WIB.

"Acara tersebut sudah diketahui secara luas oleh masyarakat tentang beliau akan mendatangi acara di kampus Unma atau Universitas Matlahul Anwar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement