Rabu 09 Oct 2019 23:28 WIB

KSAD: Ribuan Personel Disiagakan Amankan Pelantikan Presiden

Kondisi jelang pelantikan Presiden diklaim aman.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru Jenderal TNI Andika Perkasa berpose seusai pelantikan oleh Presiden Joko WIdodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru Jenderal TNI Andika Perkasa berpose seusai pelantikan oleh Presiden Joko WIdodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa, menyatakan perkembangan keamanan wilayah di Indonesia menjelang pelantikan presiden pada 20 Oktober 2019 mendatang sangat baik.

"Kami semua kumpul dalam rangka untuk meng-update situasi terakhir di semua wilayah tapi dalam hal ini kecuali di Papua, karena memang mereka sedang fokus operasi di wilayahnya. Kami minta update tentang situasi terakhir jadi secara umum perkembangan sebetulnya sudah sangat-sangat baik," kata Jenderal Andika Perkasa, di Jakarta, Rabu (9/10).

Baca Juga

Menurutnya, memang ada beberapa daerah yang saat ini menjadi perhatian dan masuk inventarisasi TNI AD sebagai wilayah-wilayah yang berpotensi rawan.

"30 persen itu adalah estimasi setelah kita inventarisasi, kita semakin tahu perlu fokus di daerah mana saja, kita sudah merencanakan menyiapkan dari titik-titik yang kita anggap tidak terlalu rawan untuk, menyiapkan pasukan-pasukan sehingga apabila dibutuhkan itu bisa kita gerakkan ke titik yang menjadi pusat," ujarnya pula.

Andika mengatakan, untuk personel pengamanan, mengerahkan hampir 100 persen kekuatan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik.

"Kita mengerahkan semua seluruh jajaran, bukan hanya satuan tempur, tapi juga satuan teritorial, kalau jumlah hampir 100 persen kekuatan angkatan darat, bukan untuk 'standby force', tetapi semuanya siap untuk membantu menciptakan kondisi yang lebih bagus," kata Andika.

Untuk saat ini, menurut dia, hanya ada dua persoalan yang menonjol, yakni adanya rencana demonstrasi, terutama di beberapa daerah yang sudah menginformasikan akan menggelar aksi.

"Tapi rencana demonstrasi itu pun tidak terlihat, paling tidak sampai hari ini tidak terlihat di semua wilayah, ada beberapa daerah yang secara faktual memang sudah mendapatkan informasi tanggal pelaksanaan maupun tempatnya, tapi itu sangat sedikit," kata dia.

Kemudian, persoalan kedua, menurut dia, terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus diupayakan penanganan dan pemadaman api.

"Semua sudah bekerja keras, untuk berusaha menangani dan memadamkan sebisa mereka dengan bekerjasama semua instansi, leading sektornya dalam hal ini BNPB, kita semua para panglima kodam dan panglima korem semuanya membantu all out," ujarnya pula.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement