Selasa 08 Oct 2019 00:19 WIB

Revitalisasi Pasar Prawirotaman Dimulai Pertengahan Oktober

Pedagang Pasar Prawirotaman sudah dipindahkan ke lapak sementara.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Pedagang memilah bawang putih impor di pasar tradisional. ilustrasi (prayogi/Republika).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang memilah bawang putih impor di pasar tradisional. ilustrasi (prayogi/Republika).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengerjaan revitalisasi Pasar Prawirotaman rencananya akan dimulai pada pertengahan Oktober 2019 ini. Revitalisasi yang seharusnya sudah dimulai sejak April 2019 tersebut terus mundur.

Hal ini dikarenakan proses lelang yang tak kunjung selesai. Sudah beberapa kali proses lelang masih ada sanggahan dan belum menemukan pemenang lelang.

Baca Juga

Akibatnya, hingga saat ini revitalisasi pasar masih belum dikerjakan. Sementara, kondisi pasar sudah rata dengan tanah dan pedagang sudah dipindahkan ke lapak sementara.

Bahkan, skemanya revitalisasinya pun sudah diganti menjadi multi years. Dengan begitu, penyelesaian revitalisasi akan memakan waktu lebih dari satu tahun dari target awal yang hanya 8,5 bulan.

Kabid Pengembangan Penataan Pasar (P3P) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta, Gunawan Nugroho Utomo mengatakan pihaknya optimis revitalisasi akan dimulai pada pertengahan bulan ini.

"Penyedia jasa untuk pelaksanaan sudah. Tinggal nunggu lelang manajemen konstruksinya (MK), kan sudah dalam proses. Kemarin (saat proses lelang) ada disanggah, sanggahan sudah dijawab. Kalau sudah tidak ada sanggahan lagi baru ditetapkan," katanya saat ditemui di Pasar Lempuyangan beberapa waktu lalu.

Sementara, untuk sewa lapak sementara juga akan diperpanjang pada 2020 nanti. Sebab, akhir 2019 sewa lapak sementara pedagang akan berakhir.

"Tempatnya masih tetap di sana. Kemarin kita sediakan setahun dan akan diperpanjang. Sewa tanahnya Rp 280 juta-an," jelasnya.

Kepala Disperindag Kota Yogyakarta Yunianto Dwisutono mengatakan sebelumnya, pihaknya siap dengan segala konsekuensi akibat adanya perlambatan revitalisasi ini. Termasuk nantinya sosialisasi ke pedagang.

Dengan adanya keterlambatan pengerjaan dan penyelesaian revitalisasi, tentu akan berdampak kepada pedagang itu. Sehingga, harus dilakukan sewa tambahan hingga revitalisasi ini selesai.

"Walaupun ini molor, kita tahun ini juga mengantisipasi kemungkinan tersebut," ujarnya.

Revitalisasi pasar ini awalnya direncanakan pada April 2019. Sementara, pengerjaannya ditargetkan selesai pada Desember 2019 dengan waktu 8,5 bulan.

Revitalisasi sendiri menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN) sebesar Rp 75 miliar. Pasar ini akan dibangun empat lantai dan satu semi basement untuk lahan parkir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement