Sabtu 05 Oct 2019 10:38 WIB

Presiden Sebut Ada Pergeseran Budaya Militer, Ini Contohnya

Pembentukan beberapa satuan gabungan dinilai Jokowi penanda pergeseran budaya militer

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Satuan Pasukan Khusus TNI melakukan upacara peresmian pembentukan Satuan Komando Operasi Pasukan Khusus Gabungan (Koopssusgab) di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (9/6).(Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Satuan Pasukan Khusus TNI melakukan upacara peresmian pembentukan Satuan Komando Operasi Pasukan Khusus Gabungan (Koopssusgab) di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (9/6).(Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembentukan beberapa satuan gabungan dari tiga matra TNI dinilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai penanda pergeseran budaya militer di TNI. Jika sebelumnya terpilah di masing-masing matra, maka kini menjadi terpadu dalam lingkup TNI.

"Semua ini menandai pergeseran budaya militer di TNI kita, yang tadinya terpilah-pilah di masing-masing matra, kemudian menjadi terpadu dalam lingkup TNI dan semakin didukung oleh profesionalisme prajurit," ujar Jokowi dalam amanatnya pada Upacara HUT TNI ke-74 di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10).

Baca Juga

Dalam kurun waktu setahun terakhir, kata Jokowi, TNI telah menorehkan sejarah baru. Pada Desember 2018, TNI telah meresmikan pangkalan militer terpadu di Natuna yang akan disusul dengan empat pangkalan serupa di Biak, Morotai, Merauke, dan Saumlaki.

Pada 30 Juli 2019, TNI telah membentuk Komando Operasi Khusus alias Koopsus yang akan mendukung penanganan terorisme. Kemudian, latihan gabungan Dharma Yudha yang melibatkan 12.500 prajurit dari tiga matra juga telah sukses dilaksanakan pada awal bulan September 2019.

Kemudian pada 27 September 2019, TNI juga membentuk Komando Gabungan Wilayah Pertahanan alias Kogabwilan yang ditempatkan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Biak, Papua.

"Kehadiran Kogabwilhan akan meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan krisis dan meningkatkan daya gentar kita," katanya.

Pada kesempatan ini pula, Jokowi menyebutkan pemerintah akan meningkatkan anggaran pertahanan dan tunjangan kinerja TNI pada 2020. Paling sedikit, anggaran pertahanan akan dinaikkan menjadi Rp 131 triliun.

"Alokasi anggaran pertahanan tahun 2019 sebesar Rp 121 triliun akan dinaikkan menjadi lebih dari Rp 131 triliun di tahun 2020," ungkap Jokowi.

Jokowi mengatakan, pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan fasilitas kerja bagi prajurit TNI. Selain meningkatkan anggaran, pemerintah juga mengupayakan kredit perumahan untuk prajurit hingga jangka waktu 30 tahun.

"Pemerintah juga akan meningkatkan tunjangan kinerja TNI menjadi 80 persen di tahun 2020," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement