Jumat 04 Oct 2019 11:21 WIB

Jokowi: Sepekan Terakhir, Karhutla Berkurang Jauh

Jokowi mengungkapkan rasa syukurnya atas berkurangnya karhutla

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Handil Usang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Senin (30/9/2019).
Foto: Antara/Bayu Pratama
Relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Handil Usang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Senin (30/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan di Tanah Air sudah berkurang signifikan dalam sepekan belakangan. Melalui akun media sosialnya, Jokowi mengungkapkan rasa syukurnya atas berkurangnya karhutla oleh kerja keras seluruh tim gabungan.

"Alhamdulillah, sepekan terakhir, kebakaran hutan dan lahan jauh berkurang," ujar Jokowi dalam akun Instagram, Jumat (4/10).

Jokowi menyebut bahwa berkurangnya jumlah kejadian karhutla merupakan hasil kerja keras dari Manggala Agni, TNI, Polri, BPPT, BMKG, BNPB, hingga BPBD. Sejak September 2019 lalu, pemerintah memang menurunkan 45 pesawat dan helikopter untuk menyemai lebih dari 2.000 ton garam untuk mempercepat pertumbuhan awan hujan. Pesawat juga dikerahkan untuk memadamkan api melalui udara.

"Di darat, petugas dan relawan berjibaku memadamkan api langsung di hutan-hutan gambutm" kata Jokowi.

Data yang diambil dari situs pemantauan karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah kejadian karhutla memang menunjukkan penurunan jumlah titik panas. Di Jambi misalnya, jumlah titik panas pada pekan pertama Oktober 2019 sebanyak 58 titik panas. Angka ini jauh menurun ketimbang jumlah titik panas pada pekan ketiga September 2019 sebanyak 700 titik panas.

Penurunan jumlah titik panas juga terjadi di Kalteng, dari 1.127 pada pekan ketiga September 2019 menjadi 56 titik panas pada pekan pertama Oktober 2019. Kemudian Riau, menurun dari 207 titik panas pada pekan ketiga September 2019 menjadi 1 titik panas pada pekan pertama Oktober 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement