REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan (Pusenlis) menginisiasi kegiatan "Gerakan Sadar Bersih" dan pembentukan "Kampung Pengelolaan Sampah Terpadu (PST)" di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. "PLN Peduli hadir di sini memberikan bantuan kepada masyarakat,” jelas General Manager PLN Pusenlis Chairani Rachmatullah, Kamis (3/10).
Chairani mengungkapkan, PLN mengajarkan masyarakat memilah sampah dari rumah, kemudian digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu sampah organik dan anorganik. Ini perlu dibiasakan dan harus menjadi bagian dari perilaku hidup sehari-hari. "Kami berharap melalui program PLN Peduli ini akan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan,” katanya.
Program tersebut, menurut Chairani, juga bisa meningkatkan produktivitas masyarakat. Teknis pelaksanaan disusun oleh tim PLN Peduli dan Pegiat Lingkungan (K3L) PLN Pusenlis, Pokja Kota Sehat Kelurahan Kota Bambu Selatan, dan tim PKM Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Trisakti. Sampah organik diambil setiap hari oleh PPSU kelurahan, kemudian diolah menjadi kompos dan sampah anorganik ditabung ke bank sampah.
Dengan demikian, sampah tidak lagi dibuang sembarangan, tetapi memiliki manfaat dan menghasilkan uang. “Karena menghasilkan uang, tentu bisa membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga, untuk membayar listrik, dan keperluan lainnya,” ujar Chairani.
Dalam pembentukan Kampung Pengelolaan Sampah Terpadu, PLN memfasilitasi tempat sampah organik dan anorganik untuk 70 rumah. PLN juga memberikan buku tabungan bank sampah serta mesin pengolah sampah menjadi BBM yang akan dikelola oleh Bank Sampah Kelurahan Kota Bambu Selatan. Program Gerakan Sadar Bersih dan Kampung Pengelolaan Sampah Terpadu ini program CSR ketiga yang dilaksanakan di Kota Bambu Selatan oleh PLN Pusenlis pada 2019.
Sebelumnya, PLN Peduli melakukan program penyuluhan dan antisipasi bahaya kebakaran dan pemberian 92 APAR (alat pemadam api ringan) kepada masyarakat, serta program Gang Hijau untuk masyarakat Kota Bambu Selatan pada Agustus lalu.
Lurah Kota Bambu Selatan Muhadi meminta, warga mendukung 100 persen program PLN Peduli. Dia berharap ada sinergi dari pelaku usaha, PLN, akademisi, Pemda DKI, serta masyarakat. "Saya sampaikan terima kasih kepada PLN dan mahasiswa yang memfasilitasi kegiatan. Diharapkan dengan adanya program tersebut, masyarakat akan sadar hidup bersih," ungkap Muhadi.
Kelurahan Kota Bambu Selatan merupakan permukiman padat penduduk. Produksi sampah pun lumayan banyak di kelurahan tersebut. Namun, budaya mengelola sampah secara mandiri belum berjalan. Karena itulah, PLN memberikan bantuan tempat sampah organik dan nonorganik, rompi, dan buku tabungan bank sampah.