Rabu 02 Oct 2019 22:32 WIB

'Saya tak Menduga Ibu dan Adik Meninggal Dibakar di Wamena'

Sebagian korban di Wamena meninggal mengenaskan.

Pengungsi asal Wamena, Papua yang diangkut menggunakan pesawat Hercules tiba di Lanud Pattimura, Ambon, Maluku, Rabu (2/10/2019).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Pengungsi asal Wamena, Papua yang diangkut menggunakan pesawat Hercules tiba di Lanud Pattimura, Ambon, Maluku, Rabu (2/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Salah seorang anak perantau Minang korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, yang berasal dari Sungai Rampan, Koto Nan Tigo IV Koto Hilie, Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat bernama Gian (13) hingga kini tidak percaya akan kabar bahwa ibu dan adiknya meninggal dunia dengan cara mengenaskan

"Awalnya sempat tidak percaya, apalagi mendengar kabar kalau ibu dan adik saya sudah meninggal karena dibakar," katanya dalam kesaksian di Padang, Rabu (2/10).

Baca Juga

Akan tetapi, dia terpaksa harus bersabar menerima kenyataan pahit itu dan bersyukur karena ibu dan adiknya bisa dibawa pulang dan Gian bisa melihat mereka untuk yang terakhir kalinya.

"Alhamdulillah, Allah SWT masih menyelamatkan ayah dan bisa pulang bertemu dengan Gian," ujarnya.

James Lugian Rizal (13) atau sering disapa Gian itu merupakan anak pertama salah seorang korban perantau Minang Erizal (42) yang berhasil menyelamatkan diri dari kerusuhan di Wamena dengan berpura-pura mati.

Gian merupakan anak pertama dari dua orang bersaudara, namun sekarang tinggal sendiri dan terpaksa mengikhlaskan kepergian adiknya yang baru berumur delapan tahun akibat kerusuhan di Wamena.

Dia memang tidak ikut merantau bersama ayah, ibu dan adiknya ke Wamena karena Gian tengah bersekolah di SMP Serambi Mekkah di Padang Panjang.

Dia mendapat kabar duka yang menimpa keluarganya itu dari tantenya di Kabupaten Pesisir Selatan. Selain itu, Gian memiliki cita-cita yang mulia yakni ingin menjadi seorang ustaz. Dia berharap semoga musibah yang menimpa keluarganya tidak menjadi penghalang untuk melanjutkan sekolah dan mewujudkan impiannya.

"Untuk saat ini sampai tamat SMP dulu, nantinya jika ada niat mau melanjutkan sekolah, Insya Allah ada jalan dan akan Allah SWT memudahkan nantinya," kata dia. 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement