Selasa 01 Oct 2019 18:00 WIB

Warga Sumbar Kumpulkan Rp 778 Juta untuk Perantau Wamena

Penggalangan dana ini sudah dimulai sejak Sabtu (28/9).

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat menemui ratusan warga perantau di Makodim  Wamena, Ahad (29/9) .
Foto: Dok Pemprov Sumbar
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat menemui ratusan warga perantau di Makodim Wamena, Ahad (29/9) .

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Warga Sumatera Barat terus melakukan penggalangan dana untuk membantu pemulangan perantau yang sedang kesulitan di Wamena Papua. Penggalangan dana lewat Rekening Sumbar Peduli Sesama ini sampai Selasa (1/10) sore ini sampai pukul 15.52 WIB sudah mencapai Rp 778.774.852.

"Alhamdulillah, saldo Sumbar Peduli Sesama sampai pukul 15.52 WIB, Selasa 01 Oktober 2019 telah mencapai Rp. 778.774.852,"  kata Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal, melalui pesan di grup what's app. Uang sebanyak Rp 778.774.852 ini ditransfer oleh 1.300 lebih individu dan instansi yang peduli terhadap perantau Sumbar di Wamena.

Rekening Sumbar Peduli Sesama ini dibuat melalui Bank Nagari dengan no rekening 2101.0210.07340-3 Atas Nama Sumbar Peduli Sesama. Penggalangan dana ini sudah dimulai sejak Sabtu (28/9).

Rekening Sumbar Peduli Sesama ini sudah ramai disosialisasikan melalui media massa dan media sosial. Rekening Sumbar Peduli Sesama dibuat untuk menampung bantuan dari warga Sumatera Barat yang berada di kampung halaman maupun perantauan. Dana ini nanti akan diperuntukkan buat perantau Minang di Wamena menyusul kerusuhan yang terjadi di ibu kota Jayawijaya itu pada Seni  (23/9) lalu. Kerusuhan tersebut menyebabkan sekitar 30 orang meninggal, termasuk di antaranya 9 orang perantau asal Sumatera Barat.

Jasman mengatakan Pemerintah Provinsi akan memperbanyak sosialisasi guna mengoptimalkan upaya penggalangan dana. Ia juga mengajak seluruh warga menyumbangkan dana untuk membantu pemulangan perantau Sumatera Barat di Wamena, yang menurut perkiraan membutuhkan dana setidaknya Rp 2,5 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement