Senin 30 Sep 2019 15:52 WIB

Gedung Sate Direnovasi untuk Dijadikan Wisata Sejarah

Pola pengamanan Gedung Sate juga akan dikoreksi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto udara halaman pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/9/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara halaman pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Proses renovasi kawasan kantor Gubernur Jawa Barat atau Gedung Sate akan segera dimulai. Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, kawasan Gedung Sate direnovasi karena akan dijadikan wisata sejarah yang bisa dikunjungi masyarakat secara leluasa pada akhir pekan.

"Kalau gedung sate sedang persiapan di renovasi kecil-kecilan dan menyiapkan gedung sate sebagai wisata sejarah mulai tahun 2020," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (30/9).

Baca Juga

Emil mengatakan, saat ini wisata sejarah Gedung Sate ini sedang dikonsep. Jadi, nantinya ada pemandu wisat. Setelah renovasi selesai, kata dia, masyarakat bisa secara langsung melihat kondisi area dalam Gedung Sate yang akan dipenuhi galeri foto atau karya seni dari 27 kota kabupaten di Jabar.

"Jadi orang bisa masuk di weekend ke Gedung Sate, ke dalam melihat galeri foto di dalam silakan. Nanti kita akan perbanyak koleksi seni ya seperti Istana Negara ada lukisan ada apa lah, nanti lukisannya dari 27 daerah di Jabar," kata dia.

Emil mengatakan, keputusan itu dibuat atas masukan masyarakat yang ia terima. Sebab, walaupun sudah ada museum Gedung Sate, masyarakat ingin lebih mengeksplorasi Gedung Sate secara langsung dan leluasa.

"Enggak masalah, Karena Gedung Sate kan bukan hanya lihat museumnya, kan orang pengen foto-foto di lobi kan bisa-bisa saja," katanya.

Menurut Emil, Gedung Sate dibuka untuk masyarakat umum karena berdasarkan masukan masyarakat yang dari dulu ingin masuk ke Gedung Sate bisa leluasa bukan hanya di halamannya saja. "Nanti pola pengamanan juga akan dikoreksi," katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri, mengucurkan dana Rp 18 miliar untuk memperbaiki taman depan dan belakang Gedung Sate. Menurut Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Pemrov Jabar Iip Hidajat, dana tersebut bersumber dari APBD murni 2019. Jika tak ada kendala, pengerjaan fisik akan dimulai pada September 2019.

"Total anggarannya Rp 18 miliar itu termasuk fisik dan konsultan. Lelang sekarang sudah mulai, ditargetkan awal September sudah mulai pembangunan fisik. Desember awal sudah selesai," katanya.

Iip menjelaskan, taman yang diperbaiki meliputi area depan dan belakang Gedung Sate. Menurut Iip perbaikan itu akan membuat kawasan Gedung Sate lebih leluasa diakses masyarakat. Bahkan, di bagian belakang akan dibuat panggung terbuka permanen.

Meski bisa diakses langsung oleh masyarakat, Iip memastikan aktivitas pegawai Pemprov Jabar tak akan terganggu.

Jadi, kata dia, taman depan akan dibuka agar akses masyarakat lebih leluasa. Begitu juga, halaman belakang akan dibuka. Karena, bagaimana pun Gedung Sate miliki kita dan milik masyarakat juga.

Revitalisasi taman dilakukan, kata dia, agar tiap kegiatan bisa terfasilitasi dengan baik. Adapun masalah desain, Iip mengaku telah berkonsultasi dengan konsultan, ahli arsitektur, hingga tim cagar budaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement