Sabtu 28 Sep 2019 14:23 WIB

Rusuh Wamena, Dokter di RSUD Tiom Lanny Jaya Tetap Bertahan

Dokter di RSUD Tiom tetap melakukan pengobatan.

Suasana ruangan Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Kamis (26/9/2019).
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Suasana ruangan Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Kamis (26/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA— Dokter-dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tiom, ibu kota Kabupaten Lanny Jaya, memilih bertahan untuk melayani warga setempat meski kematian rekan sejawat mereka, dr Soeko Marsetiyo,dalam demonstrasi yang diwarnai kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9), menimbulkan kekhawatiran. 

Kabupaten Lanny Jaya berdekatan dengan Wamena. Perjalanan dari Lanny Jaya ke Wamena menggunakan kendaraan melalui jalan darat memakan waktu tiga jam lebih.

Baca Juga

"Dokter-dokter yang bertugas di RSUD Lanny Jaya, mereka tidak pulang dan tetap tinggal melayani masyarakat di sini," kata Direktur RSUD Tiom dr Nataniel Imanuel Hadi ketika di hubungi melalui telepon selulerdari Jayapura, Sabtu (28/9).

"Kami bersyukur karena kami punya dokter yang berkualitas, sangat luar biasa, sehingga tetap memilih untuk tinggal di sini dan melayani masyarakat di sini," kata dia menambahkan. 

Menurut Nataniel, ada sepuluh dokter umum dan tiga dokter spesialis yang bertugas di Lanny Jaya.

RSUD Tiom, dia melanjutkan, mengirim satu dokter spesialis bedah ke Wamenauntuk membantu menangani korban demonstrasi atas permintaan RSUDWamena.

"Karena memang RSUD Wamena membutuhkan seorang dokter spesialis bedah, jadi kami memperbantukan seorang dokter spesialis bedah di RSUD Wamena," katanya.

Dia mengatakan, setelah demonstrasi rusuh di Wamena, rumah sakit di daerah pegunungan saling membantu untuk melayani pasien.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya sebelumnya mengungsikan tenaga pendidik dari delapan distrik terjauh di wilayahnya untuk sementara waktu guna menghindari dampak aksi-aksi bernuansa anarki yang mungkin terjadi menyusul kerusuhan di Wamena.

"Selain tenaga pendidik, kami juga menarik tenaga medis di empat distrik terjauh yakni Poga, Dimba, Gamelia, dan Melagineri," kataSekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya, Christian Sohilait.  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement