Jumat 27 Sep 2019 17:14 WIB

Aisyiyah Kecam Tindakan Represif Aparat ke Demonstran

Tindakan represif menelan kerugian bagi seluruh elemen pengunjuk rasa.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Jenazah almarhum Immawan Randi (21) berada di ruang jenazah RS Abunawas Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).
Foto: Antara/Jojon
Jenazah almarhum Immawan Randi (21) berada di ruang jenazah RS Abunawas Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah menyikapi insiden penembakan terhadap kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Kendari, Sulawesi Tenggara yang terjadi pada Kamis (27/9) sore. Nasyiatul Aisyiyah menyampaikan duka cita atas peristiwa tersebut sekaligus mengecam tindakan represif aparat kepada demonstran.

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya adik kami, Immawan Randi, kader IMM Sulawesi Tenggara dalam aksi mahasiswa Kendari untuk membela kepentingan rakyat Indonesia," kata Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini kepada Republika.co.id, Jumat (27/9).

Baca Juga

Diyah juga menyampaikan, Nasyiatul Aisyiyah mengutuk keras tindakan represif aparat kepolisian dalam menangani aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa. Sehingga  tindakan represif itu menelan kerugian bagi seluruh elemen pengunjuk rasa dari kalangan masyarakat sipil, mahasiswa yang melakukan aksi, dan para medis serta insan pers yang bertugas.

Maka Nasyiatul Aisyiyah menuntut pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap insiden meninggalnya Randi. Termasuk bertanggung jawab terhadap meninggalnya para syuhada lain yang gugur selama aksi massa berlangsung di seluruh Indonesia.

"Nasyiatul Aisyiyah juga meminta seluruh elemen pemerintahan untuk bersikap arif dan terbuka terhadap aspirasi publik dengan tidak melakukan tindakan atau pernyataan yang semakin menyulut api perlawanan," ujarnya.

Diyah juga mengajak berbagai elemen masyarakat untuk menahan diri dari tindak kekerasan. Serta mengajak masyarakat tetap menyampaikan aspirasi dengan santun, bermartabat dan tetap menjaga ketertiban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement