REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan bersuara terkait penangkapan dua aktivis, Dhandy Dwi Laksono dan Ananda Badudu. Saat memberikan keterangan pers usai menunaikan shalat Jumat di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jokowi langsung membalikkan badan setelah ditanya terkait peristiwa penangkapan itu.
Jokowi hanya memberikan keterangannya terkait peristiwa meninggalnya dua mahasiswa saat aksi demonstrasi di Kendari, Sulawesi Tenggara serta bencana gempa bumi di Ambon.
Kemudian ia meminta Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk berbicara dan menjawab pertanyaan awak media. Pratikno sendiri memilih tak berbicara banyak. Ia hanya menyampaikan akan berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait penangkapan dua aktivis.
"Saya akan komunikasikan dengan Kapolri," ujar Pratikno singkat di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (27/9).
Dhandy Laksono, mantan jurnalis yang juga pendiri rumah produksi Watchdog dan aktivis Ananda Badudu ditangkap oleh kepolisian. Kepolisian menuding Dandhy menyebar kebencian berbau suku, agama, ras, dan antargolongan.
Sementara Ananda Badudu ditangkap karena mengirimkan sejumlah dana kepada mahasiswa yang mengikuti aksi demonstrasi pada 23-24 September kemarin. Kendati demikian, keduanya telah dipulangkan setelah menjalani pemeriksaan. Namun, Dandhy dipulangkan dengan status sebagai tersangka.