Kamis 26 Sep 2019 15:39 WIB

Objek Wisata Negeri di Atas Awan Lebak Ditutup Sementara

Negeri di Atas Awan di Lebak akan dipersolek untuk kenyamanan wisatawan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Reiny Dwinanda
Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau pembanguan ruas jalan Cipanas - Warung Banten sekaligus menikmati pesona Negeri Di Atas Awan Citorek Banten.
Foto: Pemprov Banten
Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau pembanguan ruas jalan Cipanas - Warung Banten sekaligus menikmati pesona Negeri Di Atas Awan Citorek Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Tertarik berkunjung ke "Negeri di Atas Awan" di Lebak, Banten? Wisatawan yang ingin menikmati pagi di objek wisata yang terletak di di Gunung Luhur, Desa Citorek, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten itu kini harus bersabar.

Negeri di Atas Awan resmi ditutup sementara oleh Pemerintah Kabupaten Lebak yang telah bersepakat dengan polres setempat, Kamis (26/9). Destinasi wisata baru yang berada dalam kewenangan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu akan dipersolek dengan membangun fasilitas pendukung wisata.

Menurut Plt Kepala Dinas Pariwisata Lebak, Imam Rismahayadin, penutupan tersebut dimaksudkan agar kegiatan wisata Negeri di Atas Awan bisa dinikmati dengan lebih nyaman oleh pengunjung. Hanya saja, belum jelas kapan pengerjaannya akan rampung.

"Seperti diketahui, jalan di sana kan belum dicor dan juga amenitas belum lengkap, jadi untuk kenyamanan dan keamanan serta proses pembangunan wisata itu ditutup sementara," jelas Imam, Kamis (26/9).

Popularitas Negeri di Atas Awan telah membuat wisatawan membeludak pada Ahad (22/9) lalu. Sekitar 15 ribu orang memadati objek wisata ini yang sebenarnya hanya kuat menampung 1.500 orang saja.

Alhasil, kemacetan kendaraan di puncak Gunung Luhur tersebut tidak terelakkan. Kemacetan mengular hingga 7 kilometer panjangnya.

Akses jalan menjadi keluhan yang paling banyak dilontarkan para wisatawan saat mengunjungi Negeri di Atas Awan. Jalan berdebu karena masih dalam tahap pembangunan di tengah kemacetan saat itu, banyak membuat pengunjung kecewa hingga video keluhannya banyak beredar di media sosial.

"Dalam waktu deka,t tim akan survei lokasi sekaligus penentuan titik prioritas yang harus segera ditindaklanjuti untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung," jelas Imam.

Sementara itu, pengelola Negeri di Atas Awan Sukmadi Jaya Rukmana mengaku kecewa dengan keputusan penutupan objek wisata ini. Namun, ia menuturkan bahwa momen ini akan dimanfaatkan untuk berbenah dan mempersiapkan fasilitas yang lebih baik hingga bisa menampung pengunjung dalam jumlah yang lebih banyak.

"Kami akan fokus membangun pagar pengaman, lokasi berswafoto, dan track wisata," jelas Sukmadi.

Sementara itu, terkait pembangunan fasilitas jalan di Gunung Luhur yang menjadi wewenang Pemprov, Gubernur Banten Wahidin Halim menyebut akan merampungkan pembangunannya dalam waktu tiga bulan kedepan. Dia juga meminta wisatawan agar bersabar untuk menunggu selesainya pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata.

"Jalan sedang saya perbaiki, masih tiga kilometer lagi, sekitar tiga bulan selesai," ujar Wahidin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement