Kamis 26 Sep 2019 14:48 WIB

Presiden Jokowi Kumpulkan Tokoh Agama Bahas Situasi Terkini

Presiden dan tokoh lintas agama turut membahas demonstrasi mahasiswa.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh agama di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh agama di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah tokoh lintas agama ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9) siang ini. Menurut Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai situasi terkini yang tengah terjadi di Indonesia.

Seperti masalah kebakaran hutan dan lahan, kerusuhan di Papua, dan juga terkait aksi demonstrasi para mahasiswa yang menolak revisi Undang-Undang yang bermasalah.

Baca Juga

"Jadi tadi kami semua menyampaikan keprihatinan kepada Pak Presiden terhadap situasi mutakhir. Ada berapa agenda yang tadi kita diskusikan dan kita bahas," ujar Helmy di Kompleks Istana Presiden, Jakarta. 

Pertemuan ini juga turut dihadiri sejumlah tokoh agama lainnya, seperti Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman, Ketua KWI Ignatius Suharyo, Ketum PGI Henriette Tabita Lebang, Ketum Permabudhi Arief Harsono, Ketum Majelis Matakin Budi Santoso Tanuwibowo, dan juga Ketum PHDI Wisnu Bawa Tenaya.

Terkait masalah kebakaran hutan dan lahan, kata Helmy, Presiden telah menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk memadamkan api serta memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Helmi pun juga menyampaikan upaya para tokoh lintas agama untuk turut membantu masyarakat di wilayah karhutla. 

Lebih lanjut, terkait situasi di Papua, para tokoh lintas agama mendorong pemerintah agar terus berupaya menghilangkan kesenjangan antarmasyarakat. Kepada Presiden, mereka meminta agar pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua baik di bidang ekonomi, pendidikan, dan juga sumber daya manusia. 

Selain itu juga dibahas mengenai gerakan demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa beberapa hari ini. Menurut Helmy, mahasiswa sebagai agen perubahan harus mampu memperjuangkan hak-hak dan kepentingan masyarakat. Kendati demikian, ia juga berharap gerakan mahasiswa ini dapat terhindar dari kepentingan kelompok-kelompok tertentu.

"Mereka sebagai agent of change, sebagai agen perubahan yang kita harapkan kemurnian dari gerakan ini tentu akan terus dapat diperjuangkan," ujar Helmy. 

Para tokoh lintas agama pun mengajak masyarakat bersama-sama mendoakan bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang adil, makmur, aman, sejahtera, dan beradab. Serta mampu menjaga dan memegang teguh nilai luhur yang dimiliki. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement