Kamis 26 Sep 2019 07:20 WIB

Operasional Perbankan di Wamena Masih Lumpuh

Kantor cabang BPD Papua di Wamena menjadi salah satu bangunan yang dirusak.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Warga menunggu pesawat Hercules milik TNI AU di Pangkalan TNI AU Manuhua Wamena, Jayawijaya, Papua, Rabu (25/9/2019).
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Warga menunggu pesawat Hercules milik TNI AU di Pangkalan TNI AU Manuhua Wamena, Jayawijaya, Papua, Rabu (25/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dirut BPD Papua Zendarto mengatakan operasional perbankan di Wamena hingga Kamis (26/9) masih lumpuh. Sebagian besar karyawan masih trauma dan berada di pengungsian, namun pihaknya masih melayani transaksi terbatas, misalnya permintaan uang dari Pemda Jayawijaya.

“Karyawan masih berada di pengungsian yang berada di Polres Jayawijaya dan beberapa orang di antaranya terutama wanita sudah minta dievakuasi ke Jayapura, “ kata Zendarto di Jayapura.

Baca Juga

Ia mengaku belum dapat memastikan kapan operasional perbankan kembali beroperasi. Namun ketersediaan dana tunai di ATM terjamin.

Kantor cabang BPD Papua di Wamena menjadi salah satu bangunan yang dirusak pendemo, termasuk kantor kas dan rumah dinas. Bahkan kendaraan operasional milik BPD dibakar.

Zendarto mengatakan akan mengevakuasi karyawannya dari Wamena.

Hal senada juga disampaikan Kepala Kanwil Bank Mandiri Papua I Gede Raka Arimbawa. Secara terpisah ia mengatakan operasional Bank Mandiri Wamena ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Bahkan karyawan Bank Mandiri beserta keluarga akan dievakuasi dari Wamena," kata Arimbawa.

Demo anarkis yang terjadi di Wamena, Senin (23/9) menyebabkan 30 orang meninggal dan 70 an orang mengalami luka-luka serta ratusan bangunan baik milik pemerintah maupun swasta dibakar dan dirusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement