Rabu 25 Sep 2019 18:52 WIB

KSP: Aparat Juga tidak Inginkan Tindakan Anarkis

Moeldoko mengatakan aparat juga memiliki kondisi psikologi yang proporsional.

Situasi aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI pukul 16.58 WIB. Polisi terus memukul mundur mahasiswa dengan menggunakan gas air mata.
Foto: Republika/Prayogi
Situasi aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI pukul 16.58 WIB. Polisi terus memukul mundur mahasiswa dengan menggunakan gas air mata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan aparat keamanan yang menjaga unjuk rasa menolak RUU KUHP dan UU KPK juga tidak menginginkan terjadinya tindakan anarkis. Dia mengatakan aparat keamanan juga memiliki kondisi psikologi yang proporsional.

"Kalau terjadi anarkis sebenarnya kita semua nggak menginginkan. Sama, polisi juga tidak menginginkan, betul-betul tidak menginginkan, siapa sih yang mau ada korban?" kata Moeldoko di halaman Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu.

Baca Juga

Menurut Moeldoko, massa pengunjuk rasa juga harus paham peraturan batas waktu diperbolehkannya aksi unjuk rasa. "Itu saya juga mengimbau kepada teman-teman yang demo, kan demo ini dipaksakan sampai malam, itu batas kelelahan itu muncul, jengkel muncul, marah muncul, akhirnya 'uncontrol'. Begitu 'uncontrol', aparatnya juga kadang-kadang 'uncontrol', sama-sama lelah," ujar Moeldoko.

Moeldoko mengatakan tidak keberatan selama dalam unjuk rasa dilakukan penyampaian usulan dan harapan. Namun, massa pengunjuk rasa tidak perlu melakukan tindakan anarkis yang merugikan kepentingan umum.

Mantan panglima TNI itu mengimbau unjuk rasa jangan menimbulkan rasa takut masyarakat dan membuat kerusakan di ruang publik.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement