REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa mahasiswa yang menolak UU KPK dan RKUHP masih menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Akibat banyaknya orang di sana, jalan tol yang berada di depan Gedung DPR dihalangi oleh mahasiswa.
Namun, polisi yang bertugas dengan sigap meminta mahasiswa untuk menyingkir dari jalan tol tersebut. Polisi juga dibantu oleh koordinator aksi tersebut. "Ayo semua minggir dari jalan tol, mereka yang sedang dalam perjalanan juga masyarakat. Jangan halangi perjalanan mereka," ujar polisi mengimbau massa, Senin (23/9).
Setelah imbauan tersebut, lalu lintas di jalan tol kembali lancar. Namun, jalan di depan Gedung DPR masih belum dibuka, karena banyaknya massa yang masih berkumpul di sana.
Sekelompok mahasiswa yang menggelar aksi belum membubarkan diri hingga Senin (23/9) malam. Sekitar pukul 19.40 WIB mahasiswa melempari gedung DPR dengan botol air mineral.
Sebelum insiden itu terjadi, mahasiswa sempat mengancam akan menutup jalan tol. Namun Kapolres Jakarta Pusat Harry Kurniawan mengimbau agar mahasiswa tenang.
Bukannya tenang, mahasiswa justru bergandengan tangan sembari menyanyikan yel-yel. Botol plastik juga terlihat melewati tingginya pagar DPR. Beberapa botol terlihat berisi air berwarna kekuningan.
Wartawan dan polisi yang berada di sekitaran gerbang sempat mundur. Namun aksi lemparan botol tersebut tidak berlangsung lama.