Ahad 22 Sep 2019 09:36 WIB

Mobil KaCa UMM Ajarkan Santri Berbahasa Inggris

Kelas Mobil KaCa UMM dibagi dua antara yang berbicara dan pelatihan Bahasa Inggris

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan  mahasiswa Praktikum II Prodi Kesejahteraan Sosial mengunjungi MTsN Sunan  Bonang di Desa Ngabab, Pujon, Kabupaten Malang.
Foto: Dok Humas UMM
Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan mahasiswa Praktikum II Prodi Kesejahteraan Sosial mengunjungi MTsN Sunan Bonang di Desa Ngabab, Pujon, Kabupaten Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mobil Kamis Membaca (Kaca) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali melakukan aksinya dengan mengunjungi Pondok Pesantren Roudlotun Nashichin, Dau, Kabupaten Malang. Kunjungan kerjasama dengan kelompok Praktikum Prodi Kesejahteraan Sosial (Kesos) ini membawa dua program berupa pelatihan kemampuan berbicara dan bahasa Inggris.

“Di sini memang koleksi bukunya lama, maka kami undang mobil KaCa,” ujar Ketua Kelompok Praktikum Kesos 2019, Rigida Firodian.

Menurut Rigida, terdapat dua kelas yang persembahkan mobil KaCa kali ini. Para santri pun dibagi menjadi dua kelas yakni kelas berbicara di depan umum dan pelatihan bahasa Inggris.

Pada kelas berbicara, para santri diajarkan berani bercerita pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Salah satu yang berani dalam melaksanakan kegiatan ini, yakni Efan dan Jufen.

Dua santri kelas tiga Sekolah Dasar ini berpidato bersama diselingi dengan selawat dan rima sempurna yang apik. Ada pula yang berani bernyanyi sekaligus menari.

Selain berbicara di depan kelas, para peserta juga diajarkan untuk mengonsumsi konten internet yang sesuai dengan umur. Hal ini penting mngingat internet kini tak mengenal waktu dan tempat. Artinya, internet kini dapat diakses 24 jam non-stop. 

Sedangkan di kelas bahasa Inggris, para santri diajak untuk mengingat kosa kata. Kemudian akan diberi susunan huruf dan diminta untuk menyusun hingga sempurna.

Menurut Rigida, para santri berasal dari anak-anak warga sekitar yang sedang duduk di bangku sekolah TK hingga SMP. Kegiatan rutin mereka biasanya mengaji usai ashar hingga menjelang maghrib. Kelas mengajinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang telah diselesaikan mulai dari iqro’ hingga al-quran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement