REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengkritik sejumlah ibu-ibu termasuk kasus di Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang tidak memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya melainkan memberikan minuman kopi. Memberi kopi dengan alasan tak punya uang tidak masuk akal.
"Padahal, Tuhan menganugerahkan ibu memiliki ASI, tubuhnya gemuk, dan cukup sehat kok diberikan kopi dengan alasan tidak ada uang. Tidak benar itu," ujarnya saat mengisi Dialog Sosialisasi Kebijakan Kementerian Kesehatan terkait GERMAS dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55, di Kemenkes Jakarta, Jumat (20/9).
Ia menambahkan, Tuhan memberikan ASI pada perempuan karena memiliki tujuan yaitu bisa diberikan pada buah hatinya hingga berusia dua tahun. "Jadi anaknya mendapatkan ASI hingga umur dua tahun," katanya.
Ia mengakui pentingnya pengetahuan mengenai pola asuh bayi termasuk informasi bahwa ASI memiliki kandungan sangat baik. Karena itu, Nila berharap ibu-ibu ini memiliki pengetahuan mengenai hal ini dan bisa menularkan ke orang lain.
Sebelumnya Hadijah Haura, bayi berusia 14 bulan dari pasangan Sarifuddin dan Anita, warga Desa Tonro Lima, Kabupaten Polewali Mandar harus mengalami nasib malang. Sejak beeusia enam bulan, bayi malang ini setiap hari hanya diberi kopi karena orang tua tak mampu beli susu.
"Terpaksa pak, karena tidak ada uang untuk membeli susu, setiap hari diberi kopi sebanyak empat kali. Apalagi saat dia mau tidur, biasanya terus merengek kalau tidak diberi kopi," kata sang Ibu Anita saat dijumpai wartawan, Sabtu (14/9).
Diakui Anita, setiap hari bersama sang suami Sarifuddin dirinya menggantungkan hidup dari upah bekerja sebagai pengupas daging buah kelapa.