REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tempat Kejadian Perkara (TKP) pegawai Transjakarta berinisial PR yang menderita luka sayatan di pergelangan tangan kiri dikenal sebagai kawasan prostitusi. "Benar, itu kawasan prostitusi liar. Kita juga sering razia di situ, tapi seringkali bocor karena di situ ada premannya. Setiap kita datang selalu sepi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Hery Purnomo, Kamis sore (19/9).
TKP tersebut berada tepat di sisi rel perlintasan kereta api listrik (KRL) kawasan Gunung Antang, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Masih tampak darah kering PR yang menempel di tiang listrik.
Darah juga berceceran sepanjang 15 meter di sekitar tiang listrik dan sebagian darah telah ditutup warga setempat dengan coran semen. Tidak ada akses jalan bagi pejalan kaki yang menghubungkan langsung Jalan Matraman Raya menuju TKP.
Pejalan kaki harus menembus rangkaian bedeng yang tertutup rapat pintu seng di sisi Jalan Matraman Raya. Kontur tanah yang menanjak di balik pintu seng tanpa petugas jaga itu, mengarah ke perlintasan kereta yang membelah bangunan bedeng di atas Jalan Matraman Raya.
Perempuan dengan rentang usia remaja hingga paruh baya tampak menghuni sejumlah bedeng. Hery mengatakan penyelidikan polisi belum sampai pada kesimpulan pegawai bagian kolektor tiket Transjakarta itu terlibat prostitusi.
"Hasil pemeriksaan saksi itu diketahuinya pagi sudah pukul 06.00 WIB. Kalau prostitusi jam segitu kan nggak mungkin," katanya.
Polisi hingga kini menduga luka yang diderita PR diakibatkan percobaan bunuh diri, berdasarkan petunjuk di TKP seperti irisan urat nadi serta temuan pisau cutter di TKP.