REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mendorong PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII mulai mengembangkan tanaman kopi dan kakao di wilayah garapannya Lampung, Bengkulu, dan Sumatra Selatan (Sumsel). Sebagai penghasil kopi dan kakao, petani Lampung akan lebih sejahtera.
“Saya ingin menggagas agar PTPN VII (yang berkantor pusat) di Lampung (mulai) mengembangkan komoditas kopi dan kakao,” kata Arinal Djunadi saat menerima jajaran direksi PTPN VII di Kantor Gubernur, Selasa (17/9).
Arinal mengatakan, Provinsi Lampung sebagai produsen kopi robusta terbesar di nusantara. Biji kopi robusta juga terkenal tidak saja di Indonesia tapi juga di luar negeri. Untuk itu, sudah selayaknya PTPN VII berperan untuk mengembangkan tanaman kopi di lahannya.
Selama ini, PTPN VII sudah bergerak di tanaman tebu, kelapa sawit, dan juga teh, yang lahannya berada di Lampung, Sumsel, dan Bengkulu. Menurutnya, pengembangan komoditas kopi Lampung ini untuk menjawab kebutuhan Indonesia akan pasar internasional.
"Agar Indonesia mendapatkan kepastian kualitas kopi dari Lampung. Jadi kebutuhan pasar internasional ada di Lampung," kata Arinal, mantan kepala Dinas Kehutanan Lampung.
Dia mengatakan, dari komoditas kopi ini juga petani dan masyarakat Lampung umumnya dapat memperoleh tingkat kesejahteraan yang memadai, karena didorong oleh BUMN setempat. "Dari kopi ini saya ingin memakmurkan rakyat," ujar mantan Sekdaprov Lampung tersebut.
Untuk itu, Arinal meminta kepada PTPN VII segera memetakan lokasi lahan yang bisa digunakan untuk mengembangkan komoditas kopi dan kakao.
Selain itu, Gubernur meminta untuk segera membentuk tim antara PTPN VII, Pemerintah Provinsi Lampung dan pihak terkait. "Petakan dahulu dimana hamparan lokasinya, di kabupaten mana, kecamatan mana dan luasannya berapa. Kita harus bangkit dan harus bisa memberdayakan masyarakat," katanya.
Tak hanya tanaman kopi, Gubernur berharap PTPN VII juga mengembangkan tanaman kakao, karena komoditas tersebut juga menjadi andalan bagi Provinsi Lampung. Arinal ingin membawa BUMN di Lampung berkembang dengan baik dan Pemerintah Provinsi menyatakan siap mengambil peran.
"Kopi utamanya, selain itu juga coklat. Karena nanti dari Menteri Pertanian juga, Lampung akan mendapatkan 50 hektare kopi dan 50 hektare coklat," ujarnya.
Direktur Utama PTPN VI Muhammad Hanugroho menyatakan siap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung untuk mengembangkan komoditas kopi dan kakao. "Kita akan segera petakan apa yang menjadi gagasan dari Pak Gubernur," ujarnya.